HA Sopyan Ingatkan Pemilik Objek Wisata Harus Patuhi Prokes Saat Uji Coba PPKM Dibuka (Foto: Istimewa)
sukabumiNews.net, SUKABUMI – Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan uji coba pembukaan wisata di daerah PPKM level 3 dan 2.
Selain itu, upaya
pembukaan ganjil genap juga dilakukan seperti tertuang dalam Instruksi Mendagri
(Inmendagri) Nomor 42 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3 dan Level 2
Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali. Salahsatunya Kabupaten Sukabumi.
Sejumlah objek wisata
disukabumi mulai dibuka kembali setelah pemerintah memutuskan untuk membatalkan
aturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 saat libur
Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sekaitan dengan hal
itu, Anggota Komisi II DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra H.A. Sopyan BHM
menyambut baik upaya pemerintah tersebut. Pasalnya, akibat terlalu lama tempat
objek pariwisata ditutup, pendapatan di sektor wisata anjok.
Selain itu juga
banyak objek pariwisata yang tidak terurus dan menyebabkan kebangkrutan.
"Dengan
dibukanya objek pariwisata kembali. Perekonomian juga akan mulai hidup dan akan mengurangi angka
pengangguran. Kami pun meminta protokol kesehatan betul-betul diterapkan saat
masyarakat mengunjungi tempat wisata," ungkap Sopyan ditemui
sukabumiNews.net di kantornya, Senin (13/12/2021).
“Kebutuhan rekreasi
dapat dipahami setelah pembatasan mobilitas yang cukup lama akibat lonjakan
kasus COVID-19. Hanya saya mengingatkan supaya prokes di tempat wisata dijaga
betul, agar pulang berwisata masyarakat bahagia, bukan menderita karena corona.
Sopyan juga
mengingatkan pengelola tempat wisata mengikuti anjuran pemerintah terkait
kapasitas pengunjung. Ia meminta pengelola menerapkan aturan adaptasi kebiasaan
baru tempat wisata dari Kementerian Kesehatan yang mengatur soal perilaku hidup
sehat di objek wisata, kebersihan lingkungan, toilet, hingga sirkulasi udara.
“Kenyamanan dan
keselamatan rakyat yang berkunjung ke tempat wisata harus menjadi prioritas,”
tegasnya.
“Pelaku usaha wisata
juga harus memenuhi kebutuhan pengunjung sesuai panduan pelaksanaan cleanness,
health, safety, and environmental sustainability (CHSE) yang dikeluarkan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),” sambungnya.
Masih kata, Sopyan
berharap tempat pariwisata yang sudah dibuka, tidak ada lagi seperti
kemarin ditutup. Karena kita sudah
berulang kali mengalami buka tutup.
“Intinya jangan
euforia baru dibuka. Jangan sampai karena kita berbondong-bondong ke tempat
tempat pariwisata, nanti kasus (Covid-19) melonjak lagi dan tempat
wisatanya kembali ditutup.
Untuk bisa kembali
dibuka butuh waktu yang lama seperti yang telah kita lalui kemarin,” katanya.
Meskipun saat ini
kasus positif harian Covid-19 di Sukabumi menurun, tapi bukan berarti tak ada
penularan.