BEM se-Sukabumi melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Sukabumi, Senin, 6 Desember 2021. (Foto: Prim RK) |
sukabumiNews.net, KOTA SUKABUMI – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sukabumi menggelar unjuk rasa di depan pintu gerbang Balai Kota Sukabumi pada Senin 6 Desember 2021.
Mereka meminta Wali
Kota Sukabumi, Achmad Fahmi menjelaskan soal pembangunan Pendestrian Jalan Ahmad
Yani yang dinilai terkesan dipaksakan dan tidak terencana dengan baik.
Tidak hanya itu,
mereka juga mempertanyakan hasil analisis dampak lingkungan dan dampak lalu
lintas (Amdalalin) dan dampak sosial yang dalam pelaksanaannya dinilai mereka
tak karuan.
“Apalagi ini pusat
kota, artinya harus ada alasan yang jelas karena bertolak belakang dengan peningkatan
lalulintas,” ujar salah satu perwakilan aliansi BEM se-Sukabumi Lalitya
Vinanggi dalam orasinya di depan Balai Kota, (6/12).
“Apabila telah selesai
pembangunan nanti, mau di kemanakan kebutuhan parkir dan PKL-nya,” tanyanya.
Pantauan sukabumiNews
di lokasi, sempat terjadi insiden saling dorong antara para pengunjuk rasa dengan
aparat kepolisian yang tengah berjaga-jaga di depan pagar pintu masuk gedung Balai Kota. Para mahasiswa memaksa menembus pagar masuk dan meminta Wali Kota untuk keluar menemui mereka.
Namun aksi tersebut tidak berlangsung lama lantaran Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi
segera keluar menemui para demonstran dan mengajak duduk bersama di lantai depan pintu pagar keluar, untuk berdialog dengan para mahasiswa.
“Pembangunan pedestrian Jalan Ahmad Yani sedang dalam proses pembangunan, kalaupun dalam proses pembangunan ada ekses-ekses kemacetan atau kesemerawutan itu masih dalam proses pembangunan. Kita akan lihat setelah proses pembangunan ini selesai, pembangunan pedestrian ini akan berakhir sesuai rencana di akhir Desember 2021 atau sampai tanggal 22 Desember 2021 nanti,” terang Achmad Fahmi kepada para pengunjuk rasa.
Menurut Fahmi, Jalur
Ahmad Yani ditata lebih rapi karena banyaknya warga mengeluhkan kondisinya yang
carut marut. Fahmi memastikan kondisi Jalan Ahmad Yani akan lebih bagus dan
rapi setelah selesai pembangunannya.
“Itulah sebabnya kami
melakukan penataan. Harapannya ketika nanti percepatan infrastruktur terjadi
maka Kota Sukabumi, tidak dipandang sebelah mata dengan carut marutnya, justru
dengan keindahan yang kita buat, lihat saja nanti efek ekonominya,
lalulintasnya jadi kebangkitan ekonomi juga akan menjadi tumbuh,” jelas Fahmi.
Ia juga menegaskan,
Pemkot Sukabumi telah menyiapkan rencana relokasi bagi para pedagang kaki lima
dan juru parkir. Dikatakan Fahmi bahwa PKL akan dipindahkan ke Pasar Pelita.
Pemkot juga, lanjut
Wali Kota akan menyiapkan kantung-kantung parkir sebagai ganti ruas lahan
parkir yang terdampak pembangunan.
“Insyaallah
pembanguan pedestrian Jalan Ahmad Yani pasti akan selesai sesuai dengan rencana
jadwal yang sudah ditetapkan,” tandasnya.