Universitas Bakrie Gelar Pelatihan Produk Ecoprint dengan Teknik Ponding

Para peserta pelatihan, perwakilan pengurus Bank Sampah se-Kota Depok yang tergabung dalam Great Green Community (GGC). 

sukabumiNews.net, DEPOK – Tim pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bakrie berkolaborasi dengan Yayasan Wangi Bumi Nusantara (YWBN) mengadakan pelatihan pembuatan produk daur ulang sampah menjadi produk ecoprint dengan teknik ponding.

Pelatihan diselenggarakan di Masjid Idzatil yang berlokasi lokasi Komplek RRI, Jl Pemancar Raya Kecamatan Sukamjaya, Kota Depok pada pada Ahad, 7 Nopember 2021.

Bertindak sebagai pelatih, Ketua Umum Komunitas Sukses Bersama Indonesia (KSBI), Sarmili. Sementara peserta pelatihan merupakan perwakilan pengurus Bank Sampah se-Kota Depok yang tergabung dalam Great Green Community (GGC).

Salah satu anggota Tim dari Universitas Bakrie di Depok, Sirin Fairus mengatkan, pelatihan ini merupakan kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Sehubugan dengan hal tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bakrie berkolaborasi dengan Yayasan Wangi Bumi Nusantara (YWBN) mengadakan pelatihan pembuatan produk daur ulang sampah menjadi produk ecoprint dengan teknik ponding yang  lebih bernilai ekonomis sebagai upaya menambah varian produk Bank Sampah “, ujar Sirin Fairus dalam keterarangan yang diterima sukabumiNews.net, Selasa (9/11/2021).

Dia manambahkan, Tridarma perguruan tinggi merupakan kewajiban perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Jadi suatu perguruan tinggi tidak cukup hanya dengan melaksanakan proses pendidikan dan penelitian saja, melainkan juga harus melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat,” jelanya.

Sirin Fairus mengatakan, meskipun saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, tetapi tidak menghalangi pelaksanaan tridarma perguruan tinggi dalam menunaikan kewajibannya selama seluruh rangkaian kegiatan tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Hal ini dilakukan demi mencegah kemungkinan terjadinya kluster baru penularan virus,” katanya.

Lebih lanjut, anggota Tim dari Universitas Bakrie Depok ini menjelaskan bahwa dalam pelatihan, para pengurus Bank Sampah diajak bergerak bersama untuk membuat upcycled product dengan memanfaatkan kain bekas jenis katun atau kaos dan dedaunan.

“Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ecoprint diantaranya bisa menggunakan bahan tekstil berwarna, pewarna alami juga bisa digunakan seperti kunyit dan lain-lain,” ungkapnya.

Dijelaskannya bahwa prosedur yang benar jika menggunakan bahan baju atau kaos ialah baju harus dibalik terlebih dahulu. Baju hasil ecoprint dapat dicuci di mesin cuci. Teknik cetakan daun pada bahan adalah dengan metode ketukan, jangan berpindah ketukan sebelum satu titik ketukannya penuh.

Sementara, untuuk larutan zat warna, kata dia, dapat dilakukan ketika air mendidih kemudian diberi pewarna. Biasanya menggunakan satu kemasan zat pewarna tersebut dengan 3 liter air.

“Setelah pencelupan kemudian selanjutnya kain dijemur hingga kering. Harga jual baju hasil ecoprint bisa mencapai lebih dari 400 ribu rupiah,” terangnya.

Mendengar penjelasan tersebut, para peserta sangat antusia dengan pelatihan ini. Ke depan, peserta juga kata Sirin Fairus, akan dianjak untuk mengembangakn hasil produk ecoprint ini sehingga dapat menyalurkan produknya ke UMKM untuk penjualannya.

Turut dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, tim dari Universitas Bakrie terdiri dari Ir. Kenny Badjora Lubis, M.Kom, Sirin Fairus, STP, MT., Aqil Azizi, S.PI, M.APPL.Sc., PhD, dan dua orang Mahasiswa yakni Mahasiswa Teknik  Lingkungan, Dzakiyyah Tunnufus dan Mahasiswa Sistem Informasi, Hamzah Abdussalam.

BACA Juga: Kepala BPP dan Kades Apresiasi Panen Padi Organik Hasil Bank Sampah Gunungguruh Bersih

Pewarta: Sinwan
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال