Presiden Joko Widodo saat Penyerahan DIPA Tahun 2022 di Istana Negara, Senin (29/11/21). Dok : Youtube Sekretariat Presiden |
sukabumiNews.net, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, kebijakan guna mengantisipasi dan mitigasi berbagai varian baru Virus Corona, seperti Omicron atau varian B.1.1.529, harus diterapkan sedini mungkin agar tidak mengganggu program reformasi struktural dan pemulihan ekonomi nasional.
Hal ini disampaikan Jokowi
saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar
Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2022, di Istana Negara, Senin
(29/11/2021).
"Selain varian
lama, di beberapa negara telah muncul varian baru, varian Omicron yang harus
menambah kewaspadaan kita. Antisipasi dan mitigasi perlu disiapkan sedini
mungkin," ujar Presiden Jokowi yang didampingi oleh Wakil Presiden Ma'ruf
Amin, dan disaksikan oleh para Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Presiden Jokowi
mengingatkan agar jajaran pemerintah pusat dan daerah tetap mewaspadai Covid-19
karena pandemi belum berakhir. Persebaran virus Corona, menurut Presiden Jokowi
masih menjadi ancaman bagi dunia, termasuk Indonesia.
Menghadapi
ketidakpastian akibat pandemi, Jokowi menekankan APBN 2022 disusun sebagai
instrumen fiskal yang responsif, antisipatif, dan juga fleksibel. APBN 2020
juga mengakomodasi berbagai inovasi dan antisipasi berbagai perubahan yang
terjadi, namun dengan tata kelola keuangan dan administrasi yang baik.
Selain itu, Jokowi
juga mengatakan, bahwa APBN 2022 juga harus tetap dapat mendorong kebangkitan
ekonomi nasional dan melanjutkan agenda reformasi struktural.
"APBN tahun 2022
memiliki peran sentral," tambah Jokowi.
Setidaknya ada 6
fokus kebijakan utama pada APBN 2022, yaitu yang pertama, melanjutkan kebijakan
pengendalian Covid-19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan. Kedua,
yakitu menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat yang
kurang mampu dan rentan.
Ketiga, yaitu fokus
pada peningkatan Sumber Daya Manusia yang unggul. Adapun untuk fokus keempat
yaitu melanjutkan pembangunan infrastruktur dan kemampuan adaptasi teknologi.
Fokus kelima yaitu penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan
pemerataan kesejahteraan antardaerah.