Pedagang Kopi Ini Mengeluh, Isi Tabung Gas Elpiji Berkurang dari 3 Kg Menjadi 2,5 Kg

Ahmad Zaini (69) alias Ucok menunjukkah tabung gas elpiji yang berisi 2,5 kg. (Foto: ZN) 

sukabumiNews.net, ASAHAN (SUMUT) – Ahmad Zaini (69) pedagang kopi dan lontong, warga Lingkungan XII Kelurahan Lestari Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini mengeluh.

Pasalnya,  pedagang kopi paruh baya yang mangkal di Kantin Dinas Kominfo sejak 2006 yang akrab dipanggil Ucok ini biasa membeli tabung gas LPG 3 kg dengan ini pas 3 kg. Namun yang ia rasakan kali ini, isi tabung gas 3 kg tersebut menjadi 2,5 kg.

Hal itu diungkapkan Ucok kepada sukabumiNews.net ditemui di warung kopinya, Selasa (23/11/2021).

Ucok mengungkapkan, dalam sekali dagang (sehari), ia menghabiskan 1 tabung isi 3 kg. “Biasanya saya beli 3 tabung untuk 3 hari, atau 3 kali dagang dengan harga rata-rata berkisar antara Rp17 ribu hingga Rp18 ribu,” ucapnya.

Ucok mengaku, 1 tabung gas yang biasanya habis dalam 1 hari, kini tidak sampai satu hari sudah habis. Dia menduga, tabung gas yang ukurannya 3 kg kini berkurang menjadi 2,5 kg.

“Dan itu sudah saya buktikan dengan menimbangnya sebelum saya pakai,” akunya.

Tidak hanya Ucok, informasi yang diperoleh, Warga di sekitar ucok pun merasakan hal yang sama.

Untuk itu, Ucok dan warga sekitar pun meminta kepada yang berwajib untuk melakukan monitoring terhadap sejumlah pangkalan LPG, khusus di seputaran Kota Kisaran.

Mereka juga bergarap agar Polisi segera melakukan peyelidikan terhadap oknum-oknum pangkalan penjual gas elpiji yang nakal ini.

"Saya tidak tahu, apa karena terlalu membludak gas LPG 3 kg dipangkalan, sehingga isinya sengaja dikurangi agar pendistribusan gas LPG yang 3 kg itu cepat bertukar dan laku terjual dipasaran," ucapnya, heran.

Pewarta: ZN
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال