Ilustrasi: Ketua Apdesi Asahan Bantah Tudingan Pungli Rp 4 Juta Per Kepala Desa/Net. |
Pihaknya mebantah
dugaan miring tersebut. “Tidak benar informasi itu bang, Kades mana yang
memberkan informasi itu. Abang tanya aja sama Kadesnya," kilah Aperi
Simbolon, dikonfirmasi sukabumiNews.net di Kantor Camat Buntu Pane, Senin
(15/11/2021).
Sebelumnya, beredar
informasi bahwa seluruh Kepala Desa yang tergabung di salah satu organisasi Kepala
Desa, tak terima lantaran Kades harus menyetor sejumlah uang kepada pengurus organisasi
Kades tersebut.
“Pungutan liar
(pungli) itu berasal dari Dana Desa sebesar Rp 4 juta pertahun per Kepala Desa,
Namun dia tidak menyebut organisasi mana yang melakukan pengutipan DD itu,”
ungkap Salah satu Kades kepada sukabumiNews.net, Jum’at (11/11/2021) lalu.
BACA: Sejumlah Kades di Asahan Tak Terima, DD Rp4 Juta Dikutip Organisasi Kades Tanpa Kwitansi
Bahkan isu mengenai keluhan
dari Kades itu juga sempat beredar di sebuah Grup WhatsApp (WA) di lingkungan
organisasi Kades di wilayah Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut).
Dalam Grup WA
tersebut diketahui, salah satu Kades mengeluarkan isi hati mengenai peristiwa
yang dialaminya selama ini.
“Maaf kawan2 kita
selama ini mengalah dan mengalah dengan selalu menutup2i segala permintaan 2
APH Mulai dari setoran Sampai pelatihan2.tapi kita gak sadar bahwa dengan kita
terus diam dan menutupi itu semua justru malah kita di jadikan sapi perahan
mereka dengan berbagi permintaan yg gk ada habisnya.Sementara kita tetap
dituntun dalam pertanggung jawaban baik adminitrasi dan juga pada warga
masyarakat kita tentang anggaran yg di berikan kepada kita,” isi chat tersebut.
“Saran saya apa gk
lebih baik kita terus terang kepada publik bahwa DD selama ini lebih banyak
dinikmati oleh mereka2,,mohon maf kalau agak konyol saran saya.tapi maksud saya
tidak lain hanya untuk berkata yg sejujurnya saja🙏🙏🙏
Ijin KETUA,ijin
SEKJEN,ijin BENDAHARA jika lancang saran ini🙏🙏🙏,”
tuturnya.
Mengenai isi chat di grup
WA Apdesi itu, Manten Aperi Simbolon juga memberikan tanggapan.