sukabumiNews.net, JAKARTA – Dunia bulu tangkis Indonesia kembali berduka setelah salah satu pahlawannya, yakni Verawaty Fadjrin berpulang di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Ahad, pukul 06.58 WIB setelah sebelumnya mengalami sakit yang cukup lama.
"Innaalillaahi wa
inna ilaihi rojiun. PBSI dan keluarga besar bulu tangkis Indonesia turut
berduka cita atas berpulangnya salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia,
Verawaty Fadjrin. Almarhumah adalah pemain yang berjasa besar mengangkat
prestasi bulu tangkis Indonesia di pentas dunia. Semoga arwahnya diterima di
sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan " kata Ketua
Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dalam keterangan tertulisnya, Ahad, dikutip
ANTARA.
Kabar berpulangnya Verawaty
Fadjrin ini juga disampaikan akun twitter @BadmintonTalk.
“Turut berduka cita
atas meninggalnya mbak Verawaty Fajrin, salah satu legenda bulutangkis Indonesia
yang banyak menorehkan prestasi untuk tanah air Indonesia pada tahun 1980-an
hingga 1990-an.
Beliau meninggal setelah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru bbrp bulan terakhir,” tilisnya, seperti dikutip sukabumiNews.net, Ahad.
Verawaty Fadjrin yang merupakan mantan pemain yang sarat prestasi besar ini berpulang dalam usia 64 tahun setelah sempat menjalani perawatan akibat sakit kanker paru-paru. Hingga akhir hayatnya, Vera meninggalkan suami Fadjriansyah Bidoein, seorang anak Fidyandini dan dua cucu.
Dilansir dari ANTARA, rencananya, jenazah
Vera akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu siang,
diberangkatkan dari rumah duka Kavling DKI Cipayung yang berlokasi di Jalan
Durian Blok T 1 No. 23 RT 01 / 08, Cipayung, Jakarta Timur. Sebelumnya,
almarhumah disalatkan di Masjid Al Islam, di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
Sederet prestasi
telah dibukukan Vera semasa membela skuad Merah Putih. Pada tunggal putri,
mantan atlet kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957 ini menjuarai Kejuaraan Dunia
1980 di Jakarta. Dia menjadi kampiun usai di final mengalahkan rekannya, Ivana
Lie, 11-1, 11-3.
Setahun sebelumnya,
bersama Imelda Wigoena, Vera juga merenggut juara All England 1979 setelah
menekuk Atsuko Tokuda/Mikiko Takada (Jepang) 15-3, 10-15, 15-5. Mereka pun
menjadi pasangan ganda putri kedua Indonesia yang sukses di All England setelah
Minarni/Retno Kustiyah yang melakukannya pada 1968. Bersama Imelda pula, Vera
merebut emas SEA Games Manila 1981.
Bersama Imelda pula,
Vera sukses merebut medali emas Asian Games VIII tahun 1978 di Bangkok. Pada
babak final, mereka mengalahkan Chiu Yu Fang/Cheng Hui Ming (China).
Sebelumnya, mereka juga memenangi titel Denmark Terbuka 1978.