HA Sopyan BHM Ungkap, Jabar Lumbung Padi Terbesar di Indonesia


sukabumiNews.net, BANDUNG – Anggota Komisi II DPRD Jabar HA Sopyan BHM mengatakan, Jawa Barat menjadi salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia dengan produksi 13,52 juta ton atau 15,38 persen dari total produksi nasional.

“Kondisi ini cukup membantu persediaan kebutuhan padi secara nasional, sehingga patut dipertahankan dan bahkan perlu ditingkatkan,” ujar Anggota DPRD Jabar asal dapil V itu kepada sukabumiNews melaui WhatsApp, Jum'at (19/11/2021).

Dia mengatakan, untuk kebutuhan tersebut, Pemda Provinsi Jabar saat harus terus memerhatikan kondisi pertanian. Karena sektor pertanian, khususnya pangan merupakan sektor yang sangat vital bagi masyarakat Jawa Barat, maupun nasional.

“Sehingga untuk mempertahankan kondisi Jawa Barat sebagai lumbung padi terbesar secara nasional, perlu dibuat sebuah regulasi, kebijakan Pemerintah Jawa Barat, bahkan pusat. Sehingga lahan pertanian tidak tergerus oleh pembangunan lain,” kata HA Sopyan.

Terkait regulasi untuk mempertahankan kondisi peruntukan lahan tersebut, menurut Sopyan perlu adanya peraturan daerah yang mengikat, khusus tentang lahan sawah.

“Salah satu solusi ini perlu diterapkan, yakni untuk mempertahankan keberadaan lahan sawah sebagai pendukung keberlangsungan produksi padi yang tidak terganggu,” terangnya.

Dikatakan Sopyan, banyak area pesawahan di Jawa Barat yang beralih fungsi. Ada yang menjadi kawasan pabrik, perumahan dan ada juga yang menjadi tempat wisata alam. Sehingga kebutuhan lahan untuk produksi padi semakin berkurang.

Menurutnya, kebijakan ini sangat penting untuk menjaga keberadaan area sawah, sehingga produksi padi tetap stabil dalam setiap tahunnya.

“Kalau ini dibiarkan, bukan tidak mungkin lahan pertanian, akan tergerus oleh kebutuhan lain yang mengancam terhadap ketersediaan pangan, terhadap produksi padi,” tandasnya.

Sopyan mengatakan, perlu ada komitmen yang kuat dari pemerintah dan pemilik lahan pertanian, dalam upaya menjaga dan mempertahankan lahan pesawahan.

“Regulasi yang perlu dikeluarkan ini hanya sebagai bentuk komitmen awal pemerintah dalam mempertahankan lahan untuk kebutuhan ketahanan pangan. Selanjutnya, perlu juga ditindaklanjuti dengan program-program lainnya,” ucap Sopyan.

Mengingat cuaca menjadi salah satu tantangan dalam pertanian, maka menurut HA Sopyan perlu dilakukan pendidikan kepada masyarakat petani untuk lebih memahami masalah kondisi alam

“Sehingga masyarakat petani yang masih awam, dapat lebih memahami cara bercocok tanam secara  baik dalam situasi cuaca tertentu,” imbuh mantan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat ini.

“Perlu juga dilakukan penyuluhan terhadap para petani secara intensif. Ini sangat membantu bagi masyarakat petani yang masih awam dalam bercocok tanam,” tutupnya.

Pewarta: Prim RK/Novi G
Editor: Red
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال