Anggota
DPRD Jawa Barat HA Sopyan saat berdialog dengan Kepala Desa Bojongsawah,
Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. (Istimewa)
sukabumiNews.net, KEBONPEDES – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat HA Sopyan BHM melaksanakan kunjungan dapil (Kundapil) ke Kantor Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.
Dalam kunjungan
tersebut, anggota Komisi II ini berdialog langsung dengan Kepala Desa (Kades) Bojongsawah
mengenai berbagai masalah dan potensi desa yang memerlukan dukungan program
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menurut HA Sopyan
Desa Bojongsawah memiliki potensi sumber daya alam (SDA) berupa sumber air yang
melimpah dari sungai yang mengelilinginya. Selain itu, terdapat potensi sumber
daya buatan berupa sawah produktif yang luas.
"Selain SDA,
Desa Bojongsawah juga memiliki potensi SDM (Sumber Daya Manusia) yang banyak,
keduanya harus jadi daya ungkit peningkatan ekonomi," kata HA Sopyan dalam
keterangannya kepada sukabumiNews.net, usai kunjungan.
"Potensi SDA itu
perlu dukungan infrastruktur, tadi beberapa usulan terkait infrastruktur
pendukung pertanian telah saya terima. Sedangkan potensi SDM yaitu para pemuda,
perlu dukungan peningkatan kapasitas dan pemberdayaan ekonomi," imbuhnya.
Mantan ketua Kontak
Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat ini mengatakan akan menindaklanjuti
semua aspirasi dari pemerintah Desa Bojongsawah ini.
"Setiap aspirasi
selalu saya tindaklanjuti sesuai kewenangan dan mekanisme yang berlaku,
alhamdulilah sudah ada beberapa yang terealisasi" tukasnya.
Di kesempatan yang
sama Kepala Desa Bojongsawah M Faisal menerangkan, wilayah desanya memiliki
potensi sawah seluas kurang lebih 200 hektar. Sawah produktif tersebut kata
Faisal dikelilingi oleh sungai di bagian barat, timur dan selatan sebagai
sumber airnya.
Namun lanjut Faisal,
saat ini dari 15 unit bendungan penunjang pasokan air ke sawah-sawah tersebut,
ada 7 unit yang kondisinya rusak berat, sehingga hampir 40 persen areal sawah
yang seharusnya ditanami padi berubah menjadi palawija.
"Untuk mengatasi
masalah tersebut kami mengusulkan rehab dam parit atau bendungan, agar 200
hektar potensi sawah yang ada bisa produktif seluruhnya," terang Faisal.
Faisal menambahkan,
pihaknya memutuskan mengusulkan rehab dam parit atau bendungan ini karena
menurutnya bentangan bendungan rata-rata di atas delapan meter, sehingga dapat
ditangani oleh anggaran (APBD) provinsi.