DPC Partai Bulan Bintang Kabupaten Sukabumi terus menyosialisasikan program Ngopi (Ngobrol Pintar) guna memberi wawasan kepada kader dan simpatisan PBB di wilayahnya. Kali ini, bahasan tema Ngopi yang dilakukannya yaitu Ngopi Sejarah Masyumi Bersama KH Yan Hasanudin Malik, S.Pd.I, MM., alias Kang Boyan.
sukabumiNews.net, SUKABUMI – Partai Bulan Bintang (PBB) hendaknya mampu memahami realitas serta lebih luwes dalam sosialisasi dan kegiatan politik dengan tanpa menghilangkan identitas keislamannya.
Hal itu dikatakan KH Yan
Hasanudin Malik, selaku Dewan Pimpinan Wilayah (DPW PBB Jabar) dalam pandangannya
saat diskusi melaui zoom yang dilaksanakan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PBB Kabupaten
Sukabumi, bertema Masyumi, Partai Bulan Bintang dan Partai Pemenang Pemilu,
semalam.
Acara yang dikemas dalam
Ngopi (Ngobrol Pintar) Sejarah Masyumi Bersama KH Yan Hasanudin Malik,
S.Pd.I, MM., alias Kang Boyan ini dipimpin langsung Ketua DPC Partai Bulan
Bintang yang baru, Jaka Susila, Senin (13/9/2021) semalam.
BACA Juga: Giatkan Program Ngopi, Partai PBB Komitmen Bersama Bangun Kabupaten Sukabumi
"Sebagai penerus
cita-cita Partai Masyumi, PBB hendaknya mampu memahami realitas serta lebih
luwes dalam sosialisasi dan kegiatan politiknya dengan tanpa menghilangkan
identitas keislamannya," ujar Kiyai yang juga dosen itu.
Pria yang akrab disapa
Mang Boyan itu juga bercerita bahwa orang berpartai itu biasa. Yang tidak biasa
adalah ketika dia memilih partai karena alasan ideologis yang bersumber dari
keimanannya. Berjuang di partai itu biasa.
“Yang luar biasa itu
adalah ketika dia memutuskan berjuang di partai yang tidak populer karena
dianggap menjual mimpi mau menegakkan syariah di tengah masyarakat yang plural,”
tandasnya.
Menurutnya, Istiqomah
di partai atau jadi kutu loncat pindah-pindah partai itu biasa. Yang luar biasa
adalah orang yang tetap ada di Partai Bulan Bintang (PBB) karena harapannya
meraih ridho Allah.
“Mengapa? Karena
inilah satu-satunya partai yang garis perjuangan keislamannya jelas. Bukan
untuk mengubah NKRI atau menolak Pancasila tetapi berusaha menerjemahkan fungsi
kerahmatan Islam menjadi Undang-Undang yang diberlakukan di Indonesia. Menjadi
hukum positif yang bermuara pada peningkatan harkat dan derajat manusia sebagai
khalifah Allah di bumi,” jela Boyan.
Sementa, Zaky Roby Cahyadi,
selaku Wakil Ketua DPW Jabar yang juga turut memberikan pandanganya mengatakan
bahwa telah saatnya PBB menggaet kaum milenial dan perempuan.
“Meskipun minat
mereka untuk berpartai, sangat rendah. Kita perlu inovasi,” katanya.
Senada dengan Zaky
Roby, Ketua DPC PBB Kabupaten Sukabumi, Jaka Susila juga mengutarakan hal yang
sama, bahkan kata Jaka, mengajak kepada pengurus dan simpatisan untuk terus
tancap gas melalui kegiatan darat dan udara, guna membenahi partainya.