Suara Tegas Panglima TNI Respons Gatot Nurmantyo: Saya Tidak Mau Berpolemik. (Foto: JPNN) |
sukabumiNews.net, JAKARTA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto buka suara terkait pernyataan dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menduga adanya penyusupan kembali pendukung komunisme ke tubuh TNI.
Menanggapi pernyataan
itu, Hadi Tjahjanto mengaku enggan berpolemik soal dugaan penyusupan pendukung
PKI di tubuh TNI.
"Saya tidak mau
berpolemik terkait hal yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Tidak bisa
suatu pernyataan didasarkan hanya kepada keberadaan patung di suatu
tempat," jelas Hadi Tjahjanto ketika dikonfirmasi wartawan.
Apalagi menurut dia, masalah
tersebut sebenarnya sudah diklarifikasi oleh institusi terkait.
Oleh sebab itu, Hadi
Tjahjanto menganggap pernyataan Gatot Nurmantyo itu sebagai nasihat senior
kepada para prajurit yang masih aktif.
"Saya lebih
menganggap statement tersebut sebagai suatu nasihat senior kepada kami sebagai
prajurit aktif TNI untuk senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang hitam
tidak terjadi lagi," ungkap Hadi Tjahjanto.
Pasalnya, menurut
Hadi Tjahjanto, bahwa sebagai institusi TNI, prajurit TNI selalu berpedoman
bahwa faktor mental dan ideologi merupakan sesuatu yang vital.
"Untuk itu,
pengawasan intensif baik secara eksternal maupun internal selalu menjadi agenda
utama, bukan saja terhadap radikal kiri, tetapi juga terhadap radikal kanan dan
radikal lainnya," beber Panglima TNI.
Seperti diketahui,
bahwa Gatot Nurmantyo mempertanyakan raibnya beberapa diorama (patung) Soeharto
dan beberapa tokoh lainnya di museum Kostrad.
Patung
Soeharto-Nasution yang sedang duduk di museum Kostrad ini, menggambarkan
situasi saat penumpasan G30S/PKI.
Gatot Nurmantyo
mengungkapkan, dari hilangnya dua patung tersebut, ada indikasi upaya
menghilangkan sejarah bagaimana para pemimpin saat itu melawan pemberontak PKI.