Kades Pasirhalang, RM. Yusup Poernama menyaksikan para pembuat kerajinan batik. (Foto: sukabumiNews/Prim RK) |
sukabumiNews.net, SUKARAJA – Pemerintah Desa (Pemdes) Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus berupaya memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam membuat terobosan baru guna meningkatkan kesejahtraan masyarakatnya di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan membuat Kerajinan Batik Tulis dan Lukis.
Tak ayal, terobosan kerajianan
membuat batik tulis yang digagas pemerintah Desa Pasirhalang itu banyak menyita
perhatian semua kalangan.
Bahkan diketahui
bahwa sejumlah warga dari luar Desa Pasirhalang ada yang belajar membuat batik
ke Desa Pasirhalang melalui pelatihan berbasis kompetensi peningkatan tenaga
kerja dan produktivitas oleh Balai Pelatihan Kerja (BLK), serta Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi.
Kepala Desa (Kades) Pasirhalang,
RM. Yusup Poernama kepada sukabumiNews.net mengaku, kerajinan batik yang
merupakan hasil karya warga Desa Pasirhalang itu telah berhasil mendongkrak pertumbuhan
ekonomi warga sekitar.
Bahkan diakuinya, omset perbulan dari hasil kerajianan batik tersebut, mulai meningkat dan banyak pesanan.
"Kerajinan batik ini, mulai kami geluti sekitar awal 2020 silam. Meskipun baru seumur jagung dan sarana serta prasarananya belum memadai, tapi tidak menyurutkan kami untuk berinovasi. Alhamdulillah, perkembangannya udah mulai meningkat terlihat dari beberapa pesanan batik dari berbagai kalangan sudah mulai meningkat," kata Yusup, Jumat (17/9/2021).
Dikatakan Yusup,
meski baru beberapa tahun digelutinya, namun peminatnya batik tulis ini cukup
banyak. Selain dari kalangan pejabat, tidak sedikit juga warga Sukabumi yang
memesan untuk membuat batik tulis dengan berbagai macam motif.
"Bahkan saat ini
pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi juga telah memesan banyak baju batik ini.
Alhamdulillah, kalau untuk pasarnya tidak terlalu kesulitan. Hanya saja, kami
memerlukan bantuan dari pemerintah berupa sarana dan prasaranya saja," ungkapnya.
Lebih lanjut Yusuf
menjelaskan bahwa batik yang dibuat oleh warga Desa Pasirhalang ini, telah menjadi
ikon Kabupaten Sukabumi. Padahal kata dia, dari semua jenis batik yang tengah
dikembangkan para pengrajin, batik jumputan adalah pada batik cap.
“Hal ini sudah
dilaksanakan walaupun masih dalam posisi
keterbatasan memproduksi batik tulis. Untuk itu, pemerintah Desa Pasirhalang
telah bekerjasama dan selalu berkoordinasi dengan pengrajin batik yang ada di
Jawa Tengah. Jadi manakala, ada masyarakat yang memerlukan desain atau model
yang terbaru, nah itu bisa dilakukan oleh pengrajin di sini," terangnya
Sementara untuk
desain khusus dalam membuat kerajinan membatik saat ini, ujar Yusup, telah
sesuai dengan permintaan pemerintah daerah Kabupaten.
“Selain dari hewan
penyu yang menjadi icon Kabupaten Sukabumi, para pengrajin batik di Desa
Pasirhalang juga telah membuat gambar gunung rimba lautan dan pantai (Gurilap),”
papar Yusup.
Pihaknya berharap
dengan adanya kerajinan batik, selain bisa menampung para tenaga kerja dari
masyarakat sekitar, juga dapat menumbuhkan kemandirian di bidang usaha,
khususnya dalam pengembangan pengrajin batik.
"Untuk itu, kami
berharap pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi dan pemerintah Provinsi Jawa
Barat dapat memperhatikan dan membantu untuk memenuhi sarana dan prasarana
dalam mengambangkan pembuatan batik ini," tuturnya.
Sementara itu, salah
seorang peserta latihan dari BLK Kabupaten Sukabumi, Mesias Anisa (31) kepada sukabumiNews
menjelaskan, ia bersama 15 temannya dari BLK sengaja mendatangi Desa
Pasirhalang, tidak lain karena untuk belajar membuat batik tulis.
"Kami disini
bersama teman-teman sudah ada 15 hari belajat membuat batik di sini.
Alhamdulillah, kami banyak mendapatkan ilmu disini," jelasnya.