Pengukuhan Pengurus FPSH Kabupaten/Kota di di Bale Maya Datar Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021). |
sukabumiNews.net, PURWAKARTA – Ketua Forum Pelajar Sadar Hukum (FPSH) dan HAM Provinsi Jawa Barat, Nandi membantah tudingan bahwa kegiatan FPSH HAM hanya terfokus kepada hal yang sifatnya seremonial.
Bantahan tersebut
disampaikan Nadi saat ia menghadiri Pengukuhan Pengurus FPSH dan HAM tingkat
Kabupaten/Kota, di Bale Maya Datar Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021).
“Kegiatan pengukuhan
sudah diselenggarakan sejak tahun 2018 sebagai wujud kebulatan tekad baik lahir
maupun batin untuk mengemban tugas sebagai Pengurus FPSH HAM,” ujar nandi dalam
press release yang diterima sukabumiNews.net, Kamis (9/9/2021).
Ketua FPSH HAM Provinsi Jawa Barat, Nandi (tengah) saat menghadiri pengukuhan Pengurus FPSH dan HAM di di Bale Maya Datar Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021). |
Menurut Nandi, jauh dari itu banyak sekali program kerja yang sudah dilaksanakan yang menyasar pelajar, masyarakat dan kehadiran FPSH HAM dirasakan kebermanfaatannya oleh masyarakat.
"Itu kan karena
mainnya kurang jauh, memandang sesuatu hanya dengan sebelah mata, kalau mau tau
apa yang sudah dilakukan tanya anggota kita yang sehari-hari dilapangan," katanya.
Tak hanya itu, Nandi juga
menjelaskan bahwa untuk menjadi agen perubahan harus dimulai dengan adanya
dorongan dan motivasi awal dari lingkungan, salah satunya para pemimpin saat
ini.
Nandi menyebut, salah
satu bentuk apresiasi kepada generasi muda untuk menjadi pemuda yang
berkarakter, tangguh, mandiri dan profesional, sehingga mereka dapat berperan
secara maksimal sebagai penggerak, pelopor dan pemimpin, maka perlu adanya
wadah apresiasi dan pengukuhan.
“Ini salah satu
bentuknya,” tegas Nandi seraya memabahkan bahwa Pemimpin saat ini akan
mewariskan sebuah legacy kepada kita generasi muda. Saya yakin adik-adik kami
akan mengingat kejadian ini sebagai sejarah dalam hidupnya," tutur Nandi.
Pada kesempatan
tersebut, Nandi meningatkan bahwa ke depan Indonesia akan menghadapi bonus
demografi. Menurutnya, dalam menyongsong bonus demografi, anak muda harus
diakui keberadaannya bukan hanya sebatas kewenangan.
"Bergelut dengan
kewenangan tidak akan ada beresnya, seperti yang disampaikan Bupati tadi suka
tidak suka kami harus dibimbing karena sebagai masyarakat juga, kami apresiasi
Cadisdik yang sudah memfasilitasi kegiatan pengukuhan ini," lanjut Nandi.
Disinggung mengenai program
yang telah diberikan FPSH HAM kepada Daerah, Nandi menjelaskan bahwa FPSH HAM
sudah melaksanakan 182 program kerja. Salah satunya aktif dalam
mensosialisasikan program pemerintah, dengan aktif selama masa pandemi
melaksanakan program Pasagi (Pelajar Saling Berbagi), temu warga, FPSH masuk
ke dalam materi Pengenalan Lingkungan Sekolah, Assessment duta hukum HAM,
pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia dan bekerjasama dengan Perguruan
Tinggi.
"Kalau FPSH HAM
hanya seremonial dan tidak jelas Prokernya? Kenapa Menkopolhukam, Menko PMK dan
Pejabat Tinggi Negara lainnya mengapresiasi FPSH," tegas Nandi.
Nandi berpesan kepada pengurus yang telah
dikukuhkan untuk dapat mengemban tugas bukan hanya semata kegiatan seremonial,
namun dapat menjadi panutan yang baik secara berkelanjutan, serta berbuat
semaksimal mungkin dalam melaksanakan program kerja, yang dibuktikan dengan
eksistensi FPSH di masyarakat.
Pewarta: Adi Tarigan
Editor: AM
COPYRIGHT
© SUKABUMINEWS 2021