FOTO: Kolase - Boaz Solossa, Zulham Zamrun, Nurhidayat Haji Haris. (Bola.com/Adreanus Titus) |
sukabumiNews.net, JAKARTA – Tahun 2021 menjadi momen kelam buat pemain berlabel Timnas Indonesia. Banyak pemain yang pernah membela Timnas Merah Putih tersandung kasus yang berujung pemecatan.
Bermain untuk Timnas
Indonesia menjadi cita-cita besar hampir semua pemain sepak bola. Timnas
Indonesia dianggap sebagai puncak kebanggaan seorang pemain pesepak bola.
Namun, ada tanggung
jawab besar yang menyertai di pundak pemain yang membela Timnas Indonesia. Tak
hanya masalah penampilan, sikap sang pemain di dalam dan luar lapangan tentu
akan terus menjadi sorotan.
Beban inilah yang
pada kenyataannya gagal diemban oleh sejumlah pemain. Mirisnya, para pemain
yang pernah berseragam Timnas Indonesia justru berperilaku bak pemain takram
alias antarkampung.
Hal inilah yang
membuat publik kecewa. Belakangan, kehadiran Shin Tae-yong menjadi saringan
tersendiri untuk pemain-pemain yang ingin membela Timnas Indonesia. Pelatih
asal Korea Selatan itu bersikap tegas dengan mendahulukan sikap ketimbang
kualitas seorang pemain.
Dilansir Bola.com,
ada enam pemain berlabel Timnas Indonesia yang terjerat skandal sampai
September 2021. Mayoritas mengalami nasib tragis yakni pemecatan yang dilakukan
klubnya. Siapa saja?
BACA Juga: Resmi, Persib Bandung Didenda PSSI Rp50 Juta Lantaran Koreografi Save Rohingya
Menenggak
Alkohol
Ekspresi pemain Persipura Jayapura, Boaz Solossa usai timnya kalah dari PS TNI pada lanjutan Liga 1 2017 di Stadion Patriot, Bekasi (4/11/2017). PS TNI menang 2-1. (Bola.com/Nick Hanoatubun) |
Boaz Solossa dan Yustinus Pae harus didepak dari Persipura Jayapura pada 2021. Keduanya dianggap telah melakukan tindakan indisipliner berulang yang membuat kesabaran pelatih Jacksen F. Tiago dan manajemen habis.
Pendepakan kedua nama
tersebut tentu sangat mengejutkan. Boaz dan Yustinus Pae merupakan pemain
legendaris dan sudah menjadi ikon Persipura.
Boaz Solossa mengakui
dirinya dan Yustinus Pae menenggak alkohol sebelum laga uji coba melawan
Persita Tangerang. Hal inilah yang dianggap pelatih Jacksen F. Tiago sebagai
tindakan indisipliner dan membahayakan nyawa orang.
"Saya akui, saya
dan Tipa minum. Saya harus mengatakan jujur apa yang terjadi. Kami pun siap
dengan keputusan manajemen, tapi akhirnya caranya yang tidak baik menurut
saya," kata Boaz pada awal Juli 2021.
Keputusan manajemen
Persipura dan Jacksen F. Tiago untuk mendepak Boaz Solossa dan Yustinus Pae
sudah tepat. Sebagai pemain berlabel Timnas Indonesia tentu saja Boaz dan
Yustinus Pae tidak menunjukkan sisi profesionalitas.
Boaz Solossa bermain
untuk Timnas Indonesia rentang 2004-2018. Pemain yang akrab disapa Bochi itu
mengoleksi 48 pertandingan dan mencetak 14 gol, sedangkan Yustinus Pae pernah
membela Timnas Indonesia rentang 2013-2019 dan sukses membukukan enam
pertandingan.
Boaz Solossa dan
Yustinus Pae saat ini sudah memulai petualangan baru dalam kariernya. Boaz
Solossa tetap berkarier di Liga 1 dan membela Borneo FC, sedangkan Yustinus Pae
memilih berseragam Dewa United di Liga 2.
BACA Juga: Laga Ketiga Bintang Timur FC Sukabumi Taklukkan Bintang Muda FC Cibinong dengan Skors 1-2
Permainan Kasar
Zulham Zamrun mengusap air mata usai kalah dari Thailand pada laga final leg kedua Piala AFF 2016 di Thailand, (17/12/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna) |
Nasib tragis juga dialami Zulham Zamrun dan Syaiful Indra Cahya. Dua pemain berlabel Timnas Indonesia itu diambang pemecatan oleh klubnya, AHHA PS Pati.
Hal itu terjadi
karena permainan kasar yang ditunjukkan Zulham Zamrun dan Syaiful Indra Cahya
pada laga uji coba melawan Persiraja Banda Aceh, Senin (6/9/2021). Syaiful
melayangkan tendangan kung-fu ke pemain lawan, sedangkan Zulham bermain kasar
sehingga memicu keributan.
Aksi kasar kedua
pemain itu memicu kemarahan publik hingga Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin
Amali, dan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Zainudin Amali meminta PSSI untuk
melarang keduanya untuk bermain di Timnas Indonesia.
"Semua pemain di
kompetisi punya keinginan main di timnas. Kalau yang attitude-nya kurang baik
seperti contoh yang itu (Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun), tolong
dipertimbangkan lagi untuk masuk ke Timnas Indonesia," ucap Zainudin
Amali.
Selain itu, Mochamad
Iriawan juga kecewa dengan permainan kasar kedua pemain tersebut. Iriawan
memastikan Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun kariernya di sepak bola sudah
tamat meskipun tak menyebutkan secara spesifik karier di klub atau di Timnas
Indonesia.
"Saya juga
sangat kecewa sekali kok pemain seperti itu masih ada pada zaman sekarang. Saya
pikir dua pemain itu kariernya selesai dan tidak akan mau main bola lagi,"
tegas Iriawan.
Dengan demikian, bisa
dipastikan karier Zulham Zamrun dan Syaiful Indra Cahya di Timnas Indonesia
tamat. Zulham sejauh ini sudah mengemas 21 penampilan dan lima gol untuk Timnas
Indonesia, sedangkan Syaiful baru memiliki satu caps di tim senior. Adapun AHHA
PS Pati belum mengeluarkan kedua nama tersebut, namun sebatas memberikan
sanksi.
BACA Juga: Indra Sjafri: Harusnya Wasit Berikan Kartu Kuning
Masalah
Indisipliner
Nurhidayat Haji Haris menjadi kapten Timnas Indonesia U-19 di ajang Piala AFF U-19 2018.. (Bola.com/Aditya Wany) |
Perilaku mengecewakan juga dilakukan dua pemain berlabel Timnas Indonesia yang masih muda. Nurhidayat Haji Haris dan Muhammad Yudha Febrian kabarnya juga didepak dari klubnya karena masalah indisipliner.
Manajer AHHA PS Pati,
Doni Setiabudi, memang secara tidak spesifik menyebutkan dua nama tersebut.
Namun, keduanya memang sudah menghilang dari sejumlah laga uji coba yang
dilakukan AHHA PS Pati jelang Liga 2 2021/2022.
Doni Setiabudi
menyebut pemecatan itu terpaksa dilakukan karena melakukan tindakan di luar
aturan klub.
"Tujuannya
supaya pemain-pemain berlabel Timnas ini khususnya pemain muda tidak terlena
dan menjauh dari star syndrome. Manajemen AHHA PS Pati punya aturan. Pemain
level Timnas saja bisa di-cut," kata Doni Setiabudi pada akhir Agustus
2021.
Nurhidayat Haji Haris
sebagian besar kariernya bermain di Timnas Indonesia kelompok umur yakni U-18
dan U-22. Nurhidayat baru mengoleksi satu penampilan di timnas senior. Adapun
Yudha Febrian kariernya hanya sebatas di Timnas Indonesia U-19.