Proses KBM PTM Perdana di SDN Gegerbitung Kabupaten Sukabumi, Kamis (12/8/2021). (Foto: sukabumiNews/Prim RK) |
sukabumiNews.net, GEGERBITUNG – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gegerbitung Kabupaten Sukabumi muali melakukan Kegiatan Belajar Megajar (KBM) system Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Kamis (12/8/2021).
Kepala SDN
Gegerbitung, Dudi Maksudi mengatakan, berdasarkan instruksi dari Surat Ederan (SE)
Bupati Sukabumi dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, pihak sekolah
sengaja melakukan proses KBM dengan sistem TPM di masa pandemi Covid-19.
Meski demikian, kata
Dudi, pihaknya tetap mewajibkan seluruh siswa untuk tetap menerapkan protokol
kesehatan (prokes)secara ketat, seeperti menggunakan masker, mengukur suhu
tubuh dan mencuci tangan menggunakan sabun pada air yang mengalir sebelum masuk
lingkungan sekolah.
Kepala SDN Gegerbitung, Dudi Maksudi. |
“Bukan hanya itu, orangtua yang mengantarkan anaknya ke sekolah, mereka dilarang menunggu di lingkungan sekolah, untuk menghindari kerumunan. Dengan begitu kata Dudi, lingkungan sekolah menjadi steril,” jelas Dudi Maksudi.
Bahkan, kata Dudi, pihkanya
juga melarang tukang dagang untuk memasuki lingkungan sekolah.
“Hal ini, kami
lakukan sebagai salah satu bentuk upaya dalam memutus mata rantai penyebaran
virus corona," tegasnya.
Tak ayal, pada hari
pertama proses KBM dengan PTM di sekolah yang dipimpinnya ini banyak mendapat
tanggapan positif dari semua kalangan, serta antuasias dari para siswa dan
orantuanya.
"Ya, anak-anak juga
merasa gembira karena mereka menggunakan seragam dan diantarkan oleh
orangtuanya," imbuh Dudi.
26 Sekolah Tingkat
Dasar di Gegerbitung Lakukan PTM Hari Ini
Ditempat yang sama, Pengawas Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Gegerbitung pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Yayan Irianto menjelaskan bahwa terdapat 26 Sekolah Dasar (SD) yang telah melakukan PTM perdana pada Kamis (12/6/2021) di wilayahnya.
"Dari 26 SD itu,
satu sekolah berstatus sekolah swasta dan 25 sekolah lainnya berstatus sekolah
negeri. Ya, seperti di SDN Gegerbitung ini,” jelasnya Yayan.
Ia menambahkan bahwa
untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, maka sistem pembelajaran di
sekolah pada PTM di masa pandemi Covid-19 ini dilakukan dengan menggunakan
sistem shif.
"Jadi jumlah
siswa itu dibagi dua. Seperti 18 siswa per kelasnya atau 50 persen dari jumlah
siswa yang dapat dipersilahkan untuk KBM tatap muka. Di SDN Gegerbitung ini kan
jumlah siswanya ada 367 siswa, jadi semuanya dibagi menjadi rombel shif, yakni
180 siswa perhari,” terang Yayan.
Pengawas SD Kecamatan
Gegerbitung ini berharap PTM ini dapat berjalan tanpa kendala.