Kunci Gembok sejumlah pintu kelas sering dijebol orang tak dikenal, Plt Kepsek SDN 1 Ciengang berharap Pemeritah segera bangunkan Pagar Lingkungan Sekolah. (Foto: Prim RK) |
sukabumiNews, GEGERBITUNG – Terkait sering rusaknya kunci gembok sejumlah pintu kelas sekolah akibat dibobol orang tak dikenal, Plt Kepsek SDN 1 Ciengang Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi, Dudi Maksudi sangat berharap pemerintah dapat membuatkan pagar sekolah bagi SD yang dipimpinnya.
"Dengan kondisi sekolah yang berada di jalan protokol jalur dan lingkungan sekolah yang belum dipagar, banyak kenakalan-kenakalan oknum yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja merusak sarana prasarana sekolah, diantaranya kunci gembok pintu yang sering kali di ganti tapi selalu kembali dibongkar,” ungkap Dudi kepada sukabumiNews ditemui di ruangan kerjanya, Jumat (20/08/21).
Dudi mengatakan, peristiwa jebolnya sejumlah gembok pintu kelas sekolahnya bukan kali pertama, namun kerap kali terjadi akibat halaman sekolahnya belum dibuatkan pagar.
Dudi menduga, dirusaknya gembok kunci sekolah lantaran mereka yang tidak bertanggung jawab tersebut hanya karena ingin bebebas masuk dan nyaman menggunakan Fasilitas WiFi internet gratis yang ada di sekolahnya.
"Kebetulan disini wilayah pegunungan jadi susah signal, beberapa waktu lalu kami mendapati laporan ada orang atau pihak pihak yang tak bertanggungjawab masuk ke lingkungan Sekolah, bukan untuk mencuri atau apa, mereka hanya ikut menumpang Wi-Fi internet saja," terang Dudi.
Meski permasalahan tersebut telah diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan, namun untuk mengaantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, Dudi berharap instansi atau dinas terkait melakukan pemagaran SDN I Ciengang.
Plt Kepsek SDN 1 Ciengang Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi, Dudi Maksudi. (Foto: Prim RK) |
Mengenai SD yang
dipimpinnya Dudi mengatakan bahwa SDN 1 Ciengang Kecamata Gegerbitung merupakan
satu dari empat SD yang ada di wilayah perbatasan Kabupaten Sukabumi dan
Cianjur yang bangunannya terakhir mendapatkan rehab sekitar akhir tahun 2020 atau
2021 lalu.
“Jadi bangunannya
masih cukup bagus, meski ada sedikit kerusakan pada beberapa pintu ruang kelas,
dan adanya sedikit bolong-bolong rembesan bekas air di bagian pelapon depan. Tapi
tidak masalah, karena sudah ditangani dengan anggaran BOS," bebernya.
Mengenai anggaran
dana BOS, Dudi mengungkapkan bahwa pihak sekolah yang dipimpinnya sudah merealisasikannya
sesuai aturan.
"Alhamdulilah dengan
bos tersebut dapat meningkatkan kwalitas dan kwantitas pembelajaran siswa melaui
sarana prasarana yang lebih baik,” ucapnya