Pembukaan USAS ke-13, Sultan Nazrin: Pandemi Hendaklah Menginsafkan Pemimpin

Sultan Perak, Sultan Nazrin Shah. (Foto: Bernama) 

sukabumiNews.net, IPOH (MALAYSIA) –Sultan Perak, Sultan Nazrin Muizzuddin Syah mengatakan, pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi saat ini seharusnya menginsafkan para pemimpin yang diserahi amanah.

Menurutnya, mereka perlu menetapkan kembali hal-hal yang perlu diprioritaskan dalam penyelenggaraan negara berdasarkan asas keadilan, yaitu meletakkan sesuatu pada tempatnya dan menyerahkan amanah kepada mereka yang ahli dalam bidangnya. bidang.

Ia menjelaskan bahwa karya Mukaddimah yang dihasilkan oleh filosof terkenal Ibnu Khaldun 800 tahun lalu mengaitkan bencana dengan perubahan sosial yang membentuk lima fase.

Dikatakannya, pada fase pertama merupakan perlombaan yang dilandasi semangat Asabiyah yang bergerak membentuk identitas politik diikuti fase kedua yang merupakan awal dari perluasan kekuasaan, pengaruh dan wilayah.

Kemudian fase ketiga lanjut Sultan, pemerintahan melalui era kemewahan dan kesenangan dari pemerintahan sebelumnya. Sedangkan fase keempat adalah fase kelalaian dan kepuasan dengan prestasi serta fase terakhir adalah fase kejatuhan dan kehancuran identitas politik dan pemerintahan.

“Ibnu Khaldun memberi peringatan bahwa lima fase akan terulang. Setiap peradaban dan setiap identitas politik akan menghadapinya dalam siklus sejarah,” jelas Sultan Nazrin Muizzuddin pada upacara Pembukaan Universitas Sultan Azlan Shah (USAS) ke-13 secara virtual, dilansir sinarharian.com, Sabtu (21/8/2021).

BACA Juga: Selebriti Cantik Neelofa Terima Anugerah dari Kerajaan Kelantan

“Manusia dalam menghadapi bencana dahsyat yang sedang menerpa ini, harus memperdalam lubuk hati yang terdalam, menggali pikiran, guna mewujudkan kemungkinan runtuhnya suatu identitas politik, pemerintahan, negara dan peradaban, jika suatu negara tidak memiliki cukup perbekalan dan kekuatan," lanjutnya.

Pidato sambutan Yang Mulia Rektor USAS itu dibacakan oleh Pro Rektor USAS, Tan Sri Mohd Zahidi Zainuddin.

Sementara itu, Sultan Nazrin mengingatkan para wisudawan untuk selalu menghargai jasa dan pengorbanan berbagai pihak seperti orang tua, guru, guru, sponsor dan penyandang dana yang berperan penting di balik kesuksesan mereka.

Dikatakannya, lulusannya jangan seperti lupa-aku-bukan, mereka harus angkuh dan angkuh.

Jabatan, pangkat, dan kekayaan tidak boleh mengubah sifat-sifat luhur manusia. Amalkan kerendahan hati, sifat cepat meminta maaf ketika melakukan kesalahan, sifat kerendahan hati yang menyadari diri seorang hamba dan sifat bersedia menerima nasihat meskipun itu berasal dari seseorang yang secara lahiriah tampak berada pada posisi yang lebih rendah dari kita.

“Terimalah setiap nasihat, terutama teguran sebagai pengingat agar kita tidak hanyut dan tenggelam dalam ilusi kesuksesan dan kebesaran,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa lulusan harus siap menghadapi kenyataan dunia karena gelar yang diperoleh belum mampu menjamin kesuksesan yang sesungguhnya.

Menurutnya, dunia adalah tempat perebutan kekuasaan baik berupa gagasan, pengetahuan, upaya dan sumber daya yang merupakan arena persaingan pemikiran untuk menggali, menerima atau menolak kebenaran.

Katanya, tidak ada tempat di dunia ini bagi mereka yang cepat menyerah dan lemah semangat, sebaliknya dunia adalah arena bagi mereka yang berhasil mempersiapkan diri dengan 'survival skill', yaitu menguasai skill, bijak menyeimbangkan proses tawar menawar saat menghadapi tantangan.

BACA Juga: IGP Hamid Bador: Ada Gerakan di PDRM yang Ingin Menjatuhkan Saya

Pewarta: Dede Abdul Haq/SH
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال