Pasca Viral Video Petani Babad Hasil Panen Sawi, Ditjen Kementrian Pertanian Datang ke Kebonpedes

Koordinator Pengembangan Jaringan Irigasi dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian RI, Dr. Ir. Diah Susilo Karti. MP., melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan Kelompok Tani di Kebonpedes, Senin (16/8/2021) malam. (Foto: Prim RK) 

sukabumiNews.net, KEBONPEDES – Direktorat Jenderal (Ditjen) Pertanian pada Kementrian Pertanian mengunjugi Desa/Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (16/8/2021) malam.

Kunjungan itu dilakukan menyusul video viral Petani babad hasil panen sayuran sawi beberapa waktu lalu, akibat anjloknya harga sayuran di pasaran.

Dalam video berdurasi 1 menit 37 detik ini, terekam seorang petani tengah membabat habis sayuran hasil tanamnya yang siap panen.

Bukan karena kualitas hasil sayuran jenis Sawi atau Caisim  tersebut buruk, namun petani membabatnya lantaran harga sawi di pasaran dinilainya nol rupiah (tidak terjual).

BACA: Akibat PPKM, Petani Sawi Babat Hasil Tanamnya, Ketua PTI dan DPRD Borong Hasil Taninya

Untuk itu, Ditjen Pertanian pada Kementrian Pertanian melalui Koordinator Pengembangan Jaringan Irigasi dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Dr. Ir. Diah Susilo Karti, MP., berencana akan mengunjungi lansung lokasi pembabatan untuk memberikan bantuan dari sisi prasarana dan sarana untuk irigasi pada esok harinya, yakni Selasa (17/8/2021)


"Kami dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian mendapatkan informasi bahwa ada peristiwa seperti ini yang kemungkinan membutuhkan bantuan dari sisi prasarana dan sarana untuk irigasinya,” Dr. Ir. Diah Susilo Karti, MP. kepada sukabumiNews, ditemui di Bale Sawala Bangunan tempat berkumpul para Petani di wilayah Desa Kebonpedes, Senin (16/8/2021) malam.

Jadi, tutur Diah, ia datang untuk melihat apakah ada yang bisa dia lakukan, sehingga kejadian ini tidak kembali terjadi.

Kendati demikian, Diah belum bisa memastikan apa sarana prasarana pertanian yang dapat diintervensi Kementrian Pertanian, kareba pihaknya harus melakukan kajian langsung dilokasi besok harinya.

“Karena bagaimana pun kami tetap harus melihat kondisi di lapangan secara teknis,” kata Diah.

Di tempat yang sama, sejumlah Kelompok Pertanian (poktan) Kebonpedes melaui perwakilannya, Dadan Apriandani kepada awak media menyatakan apresiasi atas kehadiran Ditjen Pertanian di Desa Kebonpedes.

"Mudah mudahan keluhan selama ini Petani di Kebonpedes diperhatikan dengan baik, jadi jangan ada istilah setelah video viral baru pejabat pejabat kementrian turun ke lapangan. Seharusnya respect apa yang jadi permasalahan di wilayah," ungkap Dadan.

Dengan peninjauan yang akan dilaksanakan Ditjen Pertanian besok, Kades Kebonpedes berharap, ada solusi bagi petani dalam menghadapi kendala kebutuhan air jelang musim kemarau ini.

"Saat ini jaringan irigasi yang ada khususnya di Desa Kebonpedes dari 6 Poktan ini baru 20 persen yang di bangun, 80 persen dari saya survei ke lapangan belum dibangun.

"Mudah mudahan dengan adanya (kunjungan) ini, tolong diperhatikan bentuk permohonan para Petani," pungkasnya.



Pewarta: Prim RK
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال