Kades Kebonpedes Dadan Apriandani saat diwawancara sukabumiNews di lokasi kebun sawi. |
sukabumiNews.net, KEBONPEDES – Kepala Desa Kebonpedes Kabupaten Sukabumi, Dadan Apriandani mengucapkan terima kasih atas kedatangan para anggota DPR, mulai dari DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten untuk meninjau lokasi pembabatan tanaman Sawi di desanya.
Pembabatan tanaman
sawi dilakukan oleh petani yang merasa kecewa lantaran hasil taninya tidak laku
di pasaran akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat,
pada Senin (2/8/2021).
Kekecewaan petani
tersebut diunggahnya melaui video di pesan perpesanan Grup
Whatsap hingga viral dan menuai sorotan dari berbagai pihak.
Diketahui, video berdurasi 1.37 detik tersebut diambil oleh Kades Kebonpedes Dadan Apriandani juga petani Sawi atau Cacim di Desa Kebonpedes Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Adapun anggota DPR RI yaitu dr. Slamet dari Fraksi PKS, anggota DPRD dari Provinsi Jabar dari Fraksi Gerindra yang sekaligus selaku Ketua Pemuda Tani Indonesia (PTI) Jabar H. Syahrir, dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara.
"Mudah-mudahan
dengan kedatangan mereka bisa memberikan solusi kepada para petani Sawi yang
terdampak akibat kebijakan pemerintah pusat saat ini. Tadi, ada rencana sayuran
sawi mau diborong oleh PTI Jabar sekitar 10 ton,” ucap Dadan.
Ia berharap, mudah
mudahan dengan adanya pembelian sayur sawi ini akan menjadi motivasi bagi para
petani supaya tidak prustasi. Karena memang, kata Dadan, salahsatu mata pencarian warga
Kebonpedes adalah petani dan 70 persen petani Sawi.
“Dengan adanya Vidio
viral ini, pemeritah pusat bisa mendengarkan curhatan dan aspirasi para
petani atas kekesalan dengan kebijakan pemerintah pusat melakukan PPKM
Darurat, sehingga petani semua gagal dalam memanen sayuran sawi, tapi bukan
gagal panen, Namun anjlok dalam pemasarannya,” terang Dadan.
Memang, kata Dadan, para
petani sawi saat ini, sangat menjerit merasakan hasil taninya. “Jangankan untuk
kembali modal, dijual pun nol rupiah," ucapnya.
Mengenai soal
kerugian, Dadan mengatakan bahwa mulai dari penanaman dan pemeliharaan sayur
sawi, dari 20 hektar kebun sayuran sawi yang berada di Desa Kebonpedes, secara
estimasi kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
"Saya berharap,
mereka yang datang ini dapat mewakili para petani yang ada di Desa Kebonpedes, supaya
dapat mempasilitasi untuk berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Jabar
maupun pusat agar tidak terjadi lagi hal seperti begini,” harap Kades.