Indonesia Bakal Resesi Lagi Jika PPKM Berlanjut sampai Akhir Agustus 2021

Suasana arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (5/11/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen, Indonesia dipastikan resesi karena pertumbuhan ekonomi dua kali mengalami minus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) 

sukabumiNews.net, JAKARTA – Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mewaspadai kemungkinan PPKM kembali diperpanjang hingga akhir Agustus 2021.

Jika itu dilakukan, ia meramal Indonesia akan kembali masuk resesi ekonomi pada semester II 2021.

"Ada kemungkinan masuk trajectory resesi kembali di kuartal III dan kuartal IV 2021," kata Bhima dikutip sukabumiNews.net dari Liputan6.com, Selasa (10/8/2021).

Menurut dia, perpanjangan PPKM ketat secara otomatis akan membuat daya beli masyarakat turun. Kemudian investor pun masih wait and see menunggu kasus harian Covid-19 di bawah 5.000.

Selain itu, kata Bhima, sisi ekspor juga bakal terganggu. Sebab, harga komoditas ekspor Indonesia kini bergantung pada permintaan China dan Amerika Serikat (AS).

"Kedua negara ini sedang menghadapi varian delta, khususnya China. Jadi permintaan ekspor ketidakpastiannya tinggi," ujar Bhima.

Bhima menilai, penerapan PPKM hingga 9 Agustus 2021 saja akan membuat pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021 kembali terkontraksi minus.

Menunda Belanja

Kebijakan itu membuat masyarakat menengah atas menunda belanja, sementara masyarakat menengah ke bawah daya belinya tertekan karena sulit mencari penghasilan.

"Sektor informal yang paling tertekan dengan adanya PPKM. Proyeksi di kuartal III 2021 ekonomi akan menurun sampai minus 1-2 persen," ungkap Bhima.

"Jadi pemulihan kuartal kedua kemarin pemulihan semu," tegas Bhima menambahkan.

Red*
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال