sukabumiNews.net, JAKARTA – Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mewaspadai kemungkinan PPKM kembali diperpanjang hingga akhir Agustus 2021.
Jika itu dilakukan,
ia meramal Indonesia akan kembali masuk resesi ekonomi pada semester II 2021.
"Ada kemungkinan
masuk trajectory resesi kembali di kuartal III dan kuartal IV 2021," kata
Bhima dikutip sukabumiNews.net dari Liputan6.com, Selasa (10/8/2021).
Menurut dia,
perpanjangan PPKM ketat secara otomatis akan membuat daya beli masyarakat
turun. Kemudian investor pun masih wait and see menunggu kasus harian Covid-19
di bawah 5.000.
Selain itu, kata Bhima,
sisi ekspor juga bakal terganggu. Sebab, harga komoditas ekspor Indonesia kini
bergantung pada permintaan China dan Amerika Serikat (AS).
"Kedua negara
ini sedang menghadapi varian delta, khususnya China. Jadi permintaan ekspor
ketidakpastiannya tinggi," ujar Bhima.
Bhima menilai,
penerapan PPKM hingga 9 Agustus 2021 saja akan membuat pertumbuhan ekonomi di
kuartal III 2021 kembali terkontraksi minus.
Menunda Belanja
Kebijakan itu membuat
masyarakat menengah atas menunda belanja, sementara masyarakat menengah ke
bawah daya belinya tertekan karena sulit mencari penghasilan.
"Sektor informal
yang paling tertekan dengan adanya PPKM. Proyeksi di kuartal III 2021 ekonomi
akan menurun sampai minus 1-2 persen," ungkap Bhima.