Bumdes Bantargebang saat melakukan kunjungan Benchmarking dan melakukan dikusi d Aula Desa Sukaraja, Rabu (25/8/2021). |
sukabumiNews.net, SUKARAJA – Bandan Usaha Milik Desa (BUMDES) Bantargebang Kecamatan Bantargadung Kabupaten Sukabumi melakukan kunjungan Benchmarking atau studi tiru ke Bumdes Raja Putra Mandiri di Desa Sukaraja Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi pada Rabu (25/8/2021).
Benchmarking yang dilakukan Bumdes Bantargebang adalah salah satu upayanya
untuk meningkatkan produktivitas usaha perekonomian masyarakat di desanya.
Terkait kunjungan
tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten
Sukabumi melaui Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Usaha Ekonomi Desa, Gerry
Agustianto, SH., menyampaikan apresiasinya kepada BUMDES Bantargadung.
Menurutnya, kegiatan Benchmarking
sangat baik dilakukan untuk memberikan wawasan yang diperlukan guna membantu
manajemen dalam memahami proses dan produk, baik dengan cara membandingkannya
dengan industri serupa ataupun yang berbeda.
"Kami sangat
mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh menejement
Bumdes Desa Bantargebang. Tentunya hal ini merupakan suatu langkah lanjutan
bagi jajaran pemerintah desa Bantargebang berserta pengelola BUMDES dalam upaya
meningkatkan kompetensi diri untuk berusaha menggali ilmu guba kemajuan desa bidang
ekonomi," ungkapnya.
Gerry mengatakan, dengan
kegiatan Benchmarking ini Desa Bantargebang bisa saling berbagi ilmu dan
pengalaman dalam pengelolaan desa masing-masing yang memiliki
karakteristik berbeda, sehingga hal tersebut dapat menjadi sesuatu yang positif
untuk dikembangkan.
"Kami (DMPD)
menekankan dengan benchmarking yang dilakukan oleh menejement Bumdes Desa
Bantargebang ke Bumdes Raja Putra Mandiri Desa Sukaraja ini tidak untuk sekedar
mencontoh saja, tapi yang lebih penting adalah mengikuti langkah- langkah yang
diambil dari Desa Sukaraja dalam menjalankan Bumdesnya," kata Gerry.
Gerry menambahkan,
sebagai gambaran bahwa langkah awal untuk menentukan usaha Bumdes adalah dengan
identifikasi Potensi Desa dan Aset Desa terlebih dahulu, kemudaian kita lihat
peluang yang ada. Dalam hal ini bisa mencari referensi BUMDES yang sudah maju, lalu
ditiru dan modifikasi.
Namun kemikian, kata
Gerry, hal tersebut bisa dilaksanakan apabila terjalin koordinasi dan
sinergitas yang baik diantara Pemdes dan pengelola Bumdes yang secara
bersama-sama memahami manfaat potensi di daerahnya," jelas Gerry.
Gerry berharap, hasil
dari benchmarking ini dapat memberikan kontribusi keuntungan bagi Pendapatan Asli
Desa, sesuai dengan Peraturan Pemeritah nomor 11 tahun 2021 tentang pembentukan
dan pengelolaan Bumdes.
"Pandemi Covid
ini sangat berdampak pada seluruh aspek ekonomi. Untuk itu BUMDES harus hadir
dan berperan serta dalam membangkitkan perekonomian masyarakat. Salahsatunya
dengan melakukan kerjasama dengan UMK yang terdampak Covid 19,” ucap
Gerry.
“Di sini, BUMDES
harus dapat meningkatkan kapasitas SDM-nya agar upaya peningkatan ekonomi
masyarakat desa bisa tercapai secara maksimal," tandas Gerry.
Ia menambahkan,
kebangkitan Bumdes di masa pandemi ini kuncinya adalah bahwa BUMDES harus lebih
fokus mengurus potensi lokal, serta mulai mengadopsi teknologi digital.