Disinyalir Merasa Kebal Hukum, Pengusaha Judi Game Zone di Asahan Bebas Beroperasi

Ketua Koordinator SMSI Asahan Tanjung Balai dan Batu Bara, Bawadi Abdi Negara Sitorus, SH. (Istimewa) 

sukabumiNews.net, ASAHAN (SUMUT) – Koordinator Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Asahan Tanjung Balai dan Batu Bara meyoroti maraknya judi game zone di seputaran Kota Kisaran, Asahan, Sumatera Utara (Sumut).

Ketua Koordinator SMSI Asahan Tanjung Balai dan Batu Bara, Bawadi Abdi Negara Sitorus, SH., mensinyalir, para pengusaha Judi Game Zone Bebas Beroperasi hingga wilayah Kecamatan, lantaran merasa kebal hukum.

Bahkan menurutnya, pengusaha judi game zone di Asahan itu tak segan-segan membuka bisnis haramya berdekatan dengan rumah ibadah. Selain rumah ibadah, lokasi game zone juga tak jauh dari sekolahan.

“Hal ini tentunya harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Asahan dan Aparat Penegak Hukum di jajaran Polres Asahan,” ungkap Bawadi kepada sukabumiNews.net di Kisaran, Selasa (10/8/2021).

Bawadi yang saat itu juga didampingi sekretarisnya Zulham Nainggolan,SH., mengatakan, meski beberapa kali didemo oleh Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC -IMM) Asahan, namun tak membuat surut niat pengusaha game zone untuk membuka bisnis haramya itu.

“Terbukti sampai saat ini judi game zone berkedok ketangkasan di Kota Kisaran masih beroperasi,” tutur Bawadi.

Sejumlah lokasi judi game zone di pusat Kota Kisaran (istimewa) 

Bawadi memaparka bahwa sepengetahuan dirinya, ada beberapa lokasi judi game zone yang beroperasi di Kota Kisaran yaitu 2 titik lokasi di Jalan Sisingamangaraja, 1 titik di Jalan Listrik depan PLN, 2 titik di Jalan Diponegoro, 2 titik di Jalan Wahidin, 1 titik di Jalan Panglima Polem, dan 1 titik lagi di simpang Jalan Mas Mansyur.

“Hanya 2 Kecamatan saja yang tidak ada game zone lantaran digerebek warga yakni Kecamatan Sei Kepayang dan Air Batu,” bebernya.

Dikatakan Bawadi, semenjak kehadiran game zone yang persis di depan rumahnya, warga sekitar sangat diresahkan oleh hilangnya 14 ekor ayam kampung milik orang tuanya.

Bawadi menduga, hilangnya ke-14 ekor ayam kampung milik orang tuanya tersebut diakibatkan oleh ulah orang-orang hobi bermain judi game zone.

"Sebelum ada game zone, rumah kami tidak pernah kemalingan. Namun semenjak game zone itu beroperasi di depan rumah kami, kami telah 2 kali kecurian, yaitu ayam dan android yang diambil dari ruangan tamu," ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah terkait permasahanan merebaknya game zon ini, Ketua MUI Kabupaten Asahan H. Salman Tanjung mengatakan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan Kapolres Asahan.

“Kapolres Asahan sudah mencatat tempat-tempat lokasi game zone tersebut,” kata H Salman melaui WhatsAppnya kepada sukabumiNews, Senin (9/8).

Saat ditanya mengenai kapan rencana kapan MUI dan Kapolres turun ke lapangan untuk memastikan keberadaan lokasi-lokasi game zone tersebut, MUI meminta untuk bersabar menunggu tidakan yang akan dilakukannya.

“Kita tunggu dulu, saya yakin dan percaya akan ditindaklanjuti Kapolres Asahan,” tegasnya.

Sementara itu Kapolres Asahan AKBP Putu Yudha Prawira,SIK,MH, melalui WhatsAppnya kepada sukabumiNews menyatakan sepakat untuk lebih bersinergi lagi dalam menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Asahan.

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال