Sekolah di Herat telah dibuka. (Foto: Twitter) |
sukabumiNews.net, KABUL – Kabul saat ini masih dalam keadaan tegang, meskipun Imarah Islam Afghanistan (IIA/ Taliban) telah mengumumkan amnesti di seluruh Afghanistan dan menyatakan mereka akan menjamin hak-hak perempuan dan jurnalis dalam kerangka syariah Islam.
Taliban mencoba
meyakinkan orang-orang yang gugup di ibu kota, banyak dari mereka berkumpul di
bandara mencoba melarikan diri dari negara itu, takut akan lebih banyak kekerasan,
lansir Al Jazeera (18/8/2021).
Taliban mengadakan
pembicaraan tentang pemerintahan sementara
Kantor berita
Associated Press mengutip seorang pejabat anonim yang mengatakan bahwa pemimpin
senior Taliban Amir Khan Muttaqi berada di ibu kota Afghanistan untuk
merundingkan pembentukan pemerintah dengan kepemimpinan politik Kabul, termasuk
mantan Presiden Hamid Karzai dan Abdullah Abdullah, yang pernah mengepalai
dewan perunding negara itu.
Pejabat itu
mengatakan pembicaraan itu bertujuan untuk membawa para pemimpin non-Taliban
lainnya ke dalam pemerintahan yang menurut juru bicara Taliban Suhail Shaheen
akan menjadi “pemerintah Afghanistan yang inklusif”.
Situasi di
lapangan
Taliban bergerak pada
Selasa (17/8) untuk segera memulai kembali kehidupan ibu kota Afghanistan
setelah pengambilalihan Kabul yang menakjubkan dan mengatakan kepada staf
pemerintah untuk kembali bekerja, meskipun penduduk bereaksi dengan hati-hati
dan beberapa wanita turun ke jalan.
Walikota Kabul dan
penjabat menteri kesehatan masyarakat termasuk di antara mereka yang kembali ke
pekerjaan mereka pada Selasa (17/8).
Beberapa toko
dibuka kembali saat polisi lalu lintas kembali turun ke jalan
Sementara itu di
provinsi Herat, sekolah untuk perempuan dan laki-laki yang sebelumnya ditutup
karena pertempuran, telah dibuka kembali, menurut twit yang ditulis oleh Samim
Afghan @samimjan199.