Ilustrasi Game Zone (Istimewa) |
sukabimiNews.net, ASAHAN (SUMUT) – Sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Organisasi Kepemudaan (OKP) di Asahan membantah pernyataan tudingan bahwa mereka menerima uang pengamanan dari pengusaha pemilik Game Zone.
Sebelumnya, salah satu humas kepercayaan
pengusaha Game Zone di seputaran Kota Kisaran mengaku pihaknya telah
memberikan jatah uang kepada sejumlah OKP dan satu oknum yang mengaku dari
salah satu media, agar usahanya bisa beroperasi.
“Kami bisa beroperasi
karena sudah memberikan uang pengamanan kepada 11 OKP dan 1 orang yang mengaku
dari media,” ungkapnya kepada sukabumiNews, Kamis (29/7/2021).
Ditambahkannya bahwa beberapa
minggu yang lalu ia berkumpul dengan humas-humas permainan ketangkasan Game
Zone lainnya di salah satu cafe yang ada di tengah Kota Kisaran.
"Pertemuan itu
membahas jatah kepada masing-masing yang bersangkutan agar mereka tidak unjuk
rasa dan ribut bang. Kami juga sepakat memberikan jatah kepada Ormas, OKP dan
salah satu oknum yang mengaku dari media," ungkapnya.
Dia juga mengatakan
bahwa setiap Ormas dan OKP mendapatkan Rp1 juta hingga 1,5 juta per bulan. Adapun
lanjut dia, untuk oknum yang mengaku dari media mendapat upeti sebesar Rp2,5
juta per bulan.
Mendapat informasi
seperti ini, sukabumiNews mencoba meminta klarifikasi sejumlah Ormas yang disebut-sebut
turut andil dalam sebuah pertemuan itu, dan 4 Ormas berhasil dikonfirmasi
melaui WahatsApp masing-masing.
Diantaranya kepada Ketua
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Asahan Yogi Ginting, dan Ketua
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Asahan, Andre Purba. Keduanya dengan
tegas membantah tudingan tersebut.
“Ga bener itu bang.
Satu rupiah pun kita ga pernah terima uang. Yang begini-begini biasa bang,
teori pembusukan salah satu cara mecah belah. Intinya tidak sedikit pun kita
ada bergening bang. Kira-kira begitu bang,” tegasnya.
Bahkan kata Yogi,
dirinya juga tengah mendalami siapa yang menyebar isu tersebut. Karena menurutnya,
sampai hari ini IMM Kabupaten Asahan masih komitmen untuk menutup Game Zone. “Kita
tidak terima kayak gitu,” ucapnya.
"Tidak ada kami
terima, saya pun baru tau semalam itu pun ada yang kasih tau kalau HMI ada
terima 1,5 juta perbulan," ujar Andre Purba menuturkan.
Bantahan yang sama
juga disampaikan Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten
Asahan Dodi Dieng, SH.
“Saya selaku Ketua
DPD AMPI Asahan tidak pernah menerima bantuan dalam bentuk apapun dari
pengusaha Game Zone di Asahan, dan saya merasa keberatan kalau ada pihak yang mencatut
dan atau mengatas namakan AMPI Asahan terkait informasi tersebut,” ujar Dodi.
Begitu pun Ketua
Pemuda Pancasila Kabupaten Asahan Donald Panjaitan dan Ketua KB-FKPPI Kabupaten
Asahan Berman Manulqng, SH. Keduanya membantah keras tudingan bahwa pihaknya
menerima uang pengamanan dari pengusaha Game Zone sebesar Rp1,5 juta per bulan.
"Tidak benar bang,
bisa jadi dicatut bang oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Aku nggak
pernah sekalipun menerima uang dari Game Zone," terang Berman.
Lain dengan keempat
Ormas diatas, ketua salah satu Ormas yang enggan disebut nama diri beserta
Ormasnya mengaku bahwa pihaknya menerima jatah dari pengusaha Game Zone.
"Kami ada dapat Rp500
dari pengusaha Game Zone. Itu pun untuk biaya pelantikan," ucap Ketua
Ormas tersebut.
“Semalam aku bilang
juga sama anggota aku, kalau Game Zone tidak bisa ditutup, kamu minta bagian
saja,” ungkapnya dengan lantang.
FUI Kabupaten
Asahan Sesalkan Oknum Ormas dan OKP yang Terima Uang Pengamanan dari Pengusaha
Game Zone
Menyikapi hal tersebut, Ketua
Forum Umat Islam (FUI) Kabupaten Asahan yang juga Tokoh Pemuda Islam Kabupaten
Asahan, Budi Irawan saat dimintai tanggapannya sangat menyesalkan sikap para oknum ketua Ormas dan OKP yang menerima
uang pengamanan dari pengusaha Game Zone.
“Sangat disesalkan
dan cukup disayangkan apabila benar mereka ada menerima uang pengamanan dari
pengusaha Game Zone. Katanya Asahan yang relegius, tetapi kemaksiatan seperti judi
dan narkoba marak di Asahan,” sesalnya.
Padahal kata Budi,
seharusnya peran ketua Ormas, OKP, MUI dan Pemimpin Asahan harus sejalan untuk
membasmi kemaksiatan. "Saya mendukung penuh pemerintah Asahan dan MUI
Asahan untuk membasmi segala bentuk kemaksiatan yang ada di wilayah Kabupaten
Asahan," tegas Budi