Rehabilitasi Jaringan Irigasi Senilai Rp 476,392 Juta di Gegerbitung Menuai Protes

Rehab jaringan irigasi senilai Rp 476,392 juta di Kampung Bongas RT 01/04 Desa Gegerbitung menuai protes warga. (Foto: Prim RK) 

sukabumiNews.net, GEGERBITUNG – Rehabililitasi jaringan irigasi oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melaui CV. Makmur Jaya di Kampung
 Bongas RT 01/04 Desa Gegerbitung, Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi menuai protes warga.

Warga merasa pengerjaan pembangunan yang bersumber dari anggaran bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat tahun 2021senilai Rp 476,392 juta sepajang 400 meter lebih itu terkesan asal-asalan.

"Kami melihat Kondisi jaringan irigasi yang baru selesai 2 minggu lalu itu sudah mulai retak dan bolong-bolong akibat terkikis air. Padahal bangun itu sendiri masih baru dan pembangunannya pun diawasi  oleh pihak pengawas lapangan dari PU. Tapi kenapa hasil pembangunnya tidak memuaskan dan terkesan asal-asalan," ujar relawan BPBD Kecamatan Gegerbitung, Anggi kepada sukabumiNews ditemui di kediaman Kepala Desa Gegerbitung, Saeful Romnan, Selasa (6/7/2021).

Relawan BPBD Kecamatan Gegerbitung Anggi (keempat dari kanan) saat menemui Kepala Desa Gegerbitung, Saeful Romnan di kediamannya, Selasa (6/7/2021).

Dijelaskan Anggi bahwa pengerjaan jaringan irigasi itu sendiri dilakukan oleh pihak CV selama kurang dari satu bulan. Padahal dalam papan proyek tertera 120 hari sampai tanggal 11 August 2021.

"Saya keget, dengan waktu yang cukup singkat pekerjaan beres, namun sayang, pembangunan itu tidak sesuai kwalitas," kata Anggi.

Anggi juga mengungkapkan bahwa dengan bahan material seperti batu belah yang sebagian sudah ada dilokasi seharus pembangunannya selesai sesuai yang diharapkan masyarakat.

"Kami hanya meminta kepada pelaksana agar pekerjaan jaringan irigasi diperbaiki ulang biar lebih baik lagi dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka panjang. Apabila tidak mampu, biar kami bersama warga setempat yang mengerjakannya," tegas Anggi.

Dikatakan Anggi bahwa sebelum pengerjaan dimulai, dari awal dirinya sudah meminta kepada pengawas dan pelaksana untuk melibatkan warga setempat agar hasilnya tidak mengecewakan.

“Namun permintaan tersebut tidak di indahkannya dengan alasan bukan wewenang saya kata pengawas," terang Anggi.

Sementara itu mengenai protes warga terkait permasalahan tersebut, Kades Gegerbitung Dedi Saeful Rohman saat konfirmasi sukabumiNews mengaku bahwa ia sudah berupaya memanggil pengawas dan pelaksana kegiatan, namun pihak pelaksana tidak datang.

“Kami hanya meminta agar pihak pelaksanaan memperbaiki kembali pekerjaannya tersebut. Tapi sampai saat ini belum juga ada perbaikan,” katanya.

Kades Gegerbitung meminta kepada dinas terkait untuk turun langsung ke lapangan. Dan apabila ada pelaksana yang nakal, tambah Kades, agar diberikan sanksi tegas.

Pewarta: Prim RK
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال