Ilustrasi: Pasukan Inggris/ Net.
sukabumiNews.net, ADEN
(YAMAN) – Pasukan Inggris sedang melakukan operasi rahasia di Yaman untuk
melatih pasukan Saudi, menurut sebuah laporan oleh situs investigasi
Declassified.
Personel militer
dikatakan berbasis di bandara Al-Ghaydah, di provinsi timur negara itu
Al-Mahra, di mana mereka telah berada selama beberapa bulan dan yang diklaim
oleh Human Rights Watch (HRW) tahun lalu yang digunakan Saudi sebagai tempat
penahanan dan fasilitas interogasi, di mana penyiksaan dan penyerahan ilegal ke
kerajaan berlangsung.
Mengutip seorang
jurnalis lokal yang tergabung dengan pasukan Saudi, laporan itu mengungkapkan
bahwa pasukan Inggris terlihat di bandara tahun ini, mengklaim: "Mereka
adalah kekuatan yang lengkap. Kami tidak bisa mengatakan mereka kecil."
Seorang tetua suku
yang memimpin protes duduk menentang pendudukan Saudi, dikutip dalam laporan
itu, mengklaim bahwa staf di bandara telah melihat pasukan Inggris di dalam.
Hameed Zaabnoot
mengatakan: "Tugas yang diberikan kepada mereka sejauh ini adalah pelatihan
militer dan dukungan logistik, baik untuk pasukan Saudi atau milisi yang
didukung Saudi yang merupakan elemen dari Dewan Transisi Selatan."
"Jumlah pasukan
Inggris ... antara 20 dan 30 instruktur, 10 di antaranya permanen," tambah
Zaabnoot, dilansir Voa Islam, Kamis (8/7/2021).
Bulan lalu dalam
sebuah wawancara di saluran TV Yaman Almahriah, Duta Besar Inggris untuk Yaman,
Michael Aron ditanyai atas tuduhan pasukan Inggris di negara itu. Aron
tampaknya tidak menyangkal klaim tersebut, dengan mengatakan: "Kami
mendukung upaya memerangi terorisme dan penyelundupan. Ini adalah posisi kami
untuk waktu yang lama," menambahkan bahwa "kami memiliki hubungan
yang baik dan mendalam dengan pemerintah yang sah."
Laporan tersebut
menguatkan laporan dari Yaman Press Agency yang berbasis di Sanaa, yang
melaporkan pada awal tahun bahwa tentara Amerika dan Inggris tiba di bandara
Al-Ghaydah dan mengutip klaim sebelumnya oleh para aktivis bahwa beberapa juga
hadir akhir November lalu, bertepatan dengan kunjungan "kejutan" oleh
Duta Besar AS untuk Yaman, Christopher Henzel, ke provinsi tersebut.