Tak Peduli Gencetan Senjata, Kelompok Ultranasionalis Yahudi Gelar "Jerusalem Day". (Foto: Reuters) |
sukabumiNews.net, YERUSALEM – Ribuan massa ultranasionalis Yahudi melakukan long march di Yerusalem Timur. Acara itu mereka adakan dalam rangka perayaan Jerusalem Day di Tembok Ratapan, situs suci umat Yahudi di Yerusalem.
Jerusalem Day atau
Hari Yerusalem merupakan perayaan reunifikasi Yerusalem di bawah kekuasaan
“Israel” pasca Perang Enam Hari, 1947.
Dilansir Reuters, Selasa
(15/6/2021), untuk menghindari kerusuhan, polisi “Israel” dengan perlengkapan
anti huru hara dan menunggang kuda menjaga aksi dengan ketat di Gerbang
Damaskus serta membersihkan daerah itu dari orang-orang Palestina sebelum para
demonstran tiba.
Demonstran yang
membawa bendera putih biru menari dan menyanyi sambil meneriakan
kalimat-kalimat provokatif terhadap warga Palestina.
Di alun-alun di depan
gerbang, yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya masyarakat Palestina, mereka
menghina Nabi Muhamamad dan warga Arab.
“Perhatikan baik-baik
bendera kami. Matilah Orang Arab,” teriak seorang pengunjuk rasa, dengan
megafon di satu tangan dan cerutu di tangan lainnya, berteriak dalam bahasa
Ibrani kepada para pedagang Palestina di sisi lain penghalang polisi yang
didirikan di jalan Yerusalem Timur.
Duduk di bangku di
luar barisan polisi, Khalil Mitwani, seorang Palestina berusia 50 tahun,
mengatakan tentang para demonstran: “Mereka membuat masalah besar di Yerusalem.
Semua orang di sini menginginkan perdamaian – mengapa membuat masalah di sini?”
Hamas telah
memperingatkan permusuhan baru dan akan melakukan serangan apabila pawai
diselenggarakan. Namun sampai para demonstran bubar setelah malam tiba di
Yerusalem, tidak ada tanda-tanda tembakan roket dari Gaza.
Akan tetapi, beberapa
jam sebelum acara dimulai, warga Palestina di Gaza meluncurkan balon pembakar
yang menurut petugas pemadam kebakaran Israel menyebabkan setidaknya 20
kebakaran di ladang di komunitas “Israel” di dekat perbatasan berpagar dengan
daerah kantong itu.