Ilustrasi: Kedatangan WNA ke Indonesia. (Istimewa) |
sukabumiNews.net, JAKARTA – Rakyat Indonesia menjadi korban atas sikap pemerintah yang tidak menutup Imigrasi kedatangan Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia.
Begitu yang
disampaikan pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin
menanggapi sikap pemerintah mengorbankan rakyat Indonesia.
Dalam pandangan Ujang
rakyat dikorbankan atas paparan varian baru Covi-19 hingga disalahkan akibat
mudik lebaran 2021.
"Itu resiko
(varian baru masuk ke Indonesia) yang harus kita terima, karena Imigrasi masih
membuka pintu WNA," ujar Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Ahad, dikutip
sukabumiNews, Senin (28/6/2021).
Karena menurut Ujang,
di saat pandemi Covid-19 justru WNA India, China dan lainnya diperbolehkan
masuk.
Dengan longgarnya
menerima WNA itu risikonya adalah lonjakan kasus virus asal Kota Wuhan, China
it.
"Risikonya
lonjakan kasus Covid-19 masih terus deras membanjiri dan mengenai rakyat
Indonesia," pungkas Ujang.
Sampai Ahad (28/6),
data kasus aktif menyentuh di angka 207.685 bertambah 12.909 dalam sehari.
Kasus bertambah dalam
sehari sebanyak 21.342 kasus dengan total 2.115.304 kasus sejak awal pandemi.
Menko Kemaritiman dan
investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan pers virtual beberapa hari
lalu menyalahkan masyaakat yang tidak disiplin menerapakan protokol kesehatan
dan nekat mudik.