sukabumiNews.net, LEBAK (BANTEN) – Warga di sekitar Perum Perhutani, Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Gunungkencana Kecamatan Gunungkncana Kabupaten Lebak Propinsi Banten merasa kecewa dengan pihak perusahaan yang berjanji akan memberikan bagi hasil atas kayu yang ditanamnya, namun tidak juga direalisasikan.
Kekecewaan tersebut
diungkapkan sejumlah warga sekitar saat mereka sedang berdiskusi terkait
permasalahan yang dirasakannya saat ini.
Salah seorang warga
yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa masyarakat setempat tidak pernah
merasakan bagian hasil kayu itu dari pihak perhutani.
Padahal kata dia, pihak
perhutani pernah berjanji akan mensejahterakan warga, utamanya para penggarap. “Kalau
janji manis dari pihak perhutani ya sangat enak di dengar, tapi keyataanya nol,”
ucap warga kepada sukabumiNews, belum lama ini.
“Adapaun mengenai
kebutuhan warga untuk mendapatkan kayu seperti untuk bahan-bahan bagi pemembuatan
pos ronda, paling jika berani dengan mencuri,” tuturnya, polos.
Padahal kata dia, jika
pihak perhutani terbuka dan tranparan melakukan kerjasama yang baik dengan kami
(warga), yakin warga pun gak bakalan mencuri.
Dia juga
mengungkapkan bahwa pihak perhutani memang pernah menyuruh warga untuk
mengumpulkan KTP dan KK agar warga bisa
mendapatkan bagian dengan jelas.
“Adapaun bagiannya nanti
yaitu untuk warga 70 persen, desa 5 persen, dan untuk perhutani 25 persen,” jelasnya.
Meski tutur dia, semua
itu ada haknya, seperti yang pernah diucapkan perhutani, namun semua itu bohong
belaka.
“Contohnya, saat
wasarakat menanam pohon mahoni dan merawatnya sampai besar kita tidak diupahin.
Pihak perhutani malah ngomong, nanti ada hakya tinggal minta saja. Tapi saat ditebang
dan warga meminta untuk sekedar membetulkan rumah yang mau roboh, tidak ada
perhatiannya sama sekali, maka wajar jika mereka mencuri,” tandasnya, penuh
kecewa.
Warga berharap, pihak perhutani bisa memahami kekecewaan mereka. Mereka juga meminta agar perhutani memenuhi janji-janji yang pernah didengarnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terkait kekecewaan warga tersebut, sukabumiNews mencoba untuk menghubungi pihak perhutani setempat. Akan tetapi hingga berita ini dipublikasikan, masih belum ada jawababan dari pihak perhutani.