Musda ke-15 lanjutan DPD KNPI Kota Sukabumi kembali sempat memanas dan deadlock (Foto: Herher) |
sukabumiNews.net, KOTA SUKABUMI – Musyawarah Daerah (Musda) ke-15 Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Sukabumi yang digelar Selasa, 1 Juni 2021 di Markas Komando Distrik Militer 0607 Sukabumi kembali sempat memanas dan deadlock.
Sama seperti pada sidang
sebelumnya, sidang yang dipimpin Muhamad Lili yang juga Wakil Ketua DPD KNPI
Jawa Barat ini kembali ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Ketua Organizing Committee
Musda ke-15 DPD KNPI Kota Sukabumi Delsa R Adhikara kepada wartawan mengaku pihaknya
telah menjawab keinginan para peserta sidang dengan melaksanakan musda lanjutan
ke 2 pada Rabu, 1 juni 2021.
"Hari ini Musda
lanjutan digelar dan hasil daripada beberapa putusan belum bisa ditetapkan oleh
pimpinan sidang dan akhirnya Musda kembali ditunda," kata Delsa.
Di lain pihak Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara yang dalam kesempatannya berkunjung ke kediaman Calon Ketua KNPI Kota Sukabumi Haji Nurul Jaman Hadi (Nujadi) atau Haji Aun mengungkapkan keperihatinan atas ditundanya kembali pelaksanaan musda ke-15 DPD KNPI Kota Sukabumi ini.
BACA: Gelar Bukber, Calon Ketua KNPI Kota Sukabumi, Nurjadi Ajak Para Ketua OKP Bermuhasabah
“Sebagai anak bangsa
yang pernah menjadi bagian organisai kepemudaan saya memandang bahwa perhelatan
Musda KNPI seperti ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan para pemuda,
yakni berjalanya demokrasi berkeadilan," ujar Yudha kepada wartawan.
"Perhelatan atau
pertandingan pun juga tidak mencapai klimaks, tetapi ada keputusan-keputusan sepihak
yang di lakukan oleh person-person tertentu,” tuturnya.
Yudha menambahkan, sebagai
anak bangsa dan juga pernah menjadi pemuda di kota Sukabumi, drinya memandang bahwa
hal ini adalah hal yang tidak benar.
Untuk itu Yudha
berharap dan meminta kepada pemerintah agar hal ini harus di luruskan, dan
perlu adanya langkah-langkah khusus, untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang
ada di KNPI di kota Sukabumi ini.
"Saya hanya
mempunyai satu kekhawatiran sebagai orang Kota Sukabumi, saya khawatir sesuatu
tidak kondusif, tidak berjalanya demokrasi di kota Sukabumi, dan menjadi presenden
buruk bagi masyarakat,” ucapnya.