Asep Sakamullah, pria yang ingin bereksperimen
dengan memegang pasien Covid-19 yang meninggal. (Foto: Net)
sukabumiNews.net,
KUNINGAN – Asep Sakamullah ditangkap polisi gara-gara video yang dibuatnya
viral di media sosial (mendsos) dan bikin geger warganet.
Dalam videonya, warga
Desa Ciwaru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat itu mengaku tidak percaya dengan
virus corona atau penyakit Covid-19.
Bahkan pria yang
bekerja sebagai tukang tambal ban ini mengaku ingin melakukan eksperimen dengan
memegang pasien Covid-19 yang meninggal.
Dalam video berdurasi
2 menit 50 detik itu Asep Sakamullah memberikan pernyataan ingin membuat
eksperimen dengan menyentuh pasien positif maupun orang yang meninggal karena
Covid-19.
“Kaitan masalah Covid
saya pribadi punten tidak ada maksud memprovokasi, ini penilaian saya pribadi.
Saya punya penilaian tidak ada namanya Covid,” kata Asep dalam video tersebut.
"Sekalipun ada
Covid, bahkan ada orang yang meninggal karena Covid, saya mau eksperimen, saya
mau pegang orang itu, saya pegang mayat itu, kalau dua hari saya meninggal,
benar Covid itu ada,” ucapnya.
Menurut Asep
Sakamullah, apa yang ia ucapkan murni merupakan curahan hatinya terkait
pandemi. Ia beranggapan virus corona atau Covid-19 selama ini tidak ada.
Kapolsek Ciwaru Iptu
Nurjani mengatakan, Asep Sakamullah ditangkap Sabtu (19/6/2021), sehari setelah
videonya viral yakni pada Jumat (18/6/2021) sore.
“Awalnya kami
menerima informasi terkait viralnya video itu yang dibuat salah satu warga
Ciwaru, ramai di medsos pada Jumat malam. Kami langsung mencari keberadaan pria
tersebut dan baru diamankan hari ini,” ujarnya, dikutip dari Radar Bandung.
Menurut Nurjani, Asep
Sakamullah ditangkap karena ucapannya dalam video berdurasi 2 menit 50 detik
itu dianggap dapat memprovokasi masyarakat luas.
"Karena khawatir
memprovokasi dan mencederai teman-teman nakes karena banyak juga nakes yang
kemudian menghubungi kita karena tidak terima dengan ucapan pelaku,” tuturnya.
Saat ini Asep
Sakamullah masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Ciwaru. Polisi masih terus
mendalami motif dan tujuan Asep membuat video yang memprovokasi tersebut.
"Yang
bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan apa yang menjadi alasan dia sampai
membuat konten yang berisikan ucapan yang bisa menimbulkan kerawanan dan
memprovokasi ini,” imbuhnya.
“Kami masih mendalami
dari apa yang dia katakan di konten yang beredar di medsos dan terkait
permasalahan ini kami sudah koordinasi dengan Polres Kuningan untuk tindak
lanjutnya,” pungkas kapolsek.
Sementara itu, Asep
Sakamullah mengaku membuat video viral soal Covid-19 karena pendapatannya turun
drastis. Pria 32 tahun ini tak menyangka jika videonya akan membuat geger
masyarakat hingga akhirnya polisi menangkapnya.
"Alasannya saya
membuat video ini karena saya depresi dengan keadaan, semenjak adanya Covid
benar-benar berat sekali terutama dari penghasilan saya sebagai tukang tambal
ban,” katanya di Polsek Ciwaru, Sabtu (19/6/2021).
Asep Sakamullah
menyesali perbuatannya. Sebab, gara-gara video yang ia buat, ia harus berpisah
dengan istri tercinta yang tengah hamil tua.
“Sekarang penyesalan
ada karena saya meninggalkan keluarga, apalagi istri yang sedang hamil besar,”
ujarnya.
Meski begitu, Asep
Sakamullah mengaku siap mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia berpesan
kepada warganet bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak mengalami nasib
serupa.