Sayang! Objek Wisatanya Banyak Menyimpan Misteri Sejarah, Akses Jalannya Begini...

Cloase objek wisata Pantai Cilograng (Foto: Jahrudin). 

sukabumiNews, CILOGRANG (LEBAK) – Akses menuju tempat wisata Pantai Cilograng, Tanjung Jojongor yang terletak di ujung selatan Desa/Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Banten masih tertutup. Padahal menurut warga setempat, Pantai Cilograng dengan Tanjung Jojongornya merupakan objek wisata yang sangat indah dan banyak menyimpan misteri sejarah.
 


“Namun sangat disayangkan, akses menuju pantai tersebut masih sangat buruk karena tidak tersentuh oleh pembangunan dari pemerintah, seolah dianak tirikan,” ungkap salah seorang tokoh di Desa Cilograng, Harja, atau yang lebih dikenal dengan Abah Tuha kepada sukabumiNews, Jum’at (21/5/2021).

Padahal kata dia, jika menuju tempat wisata ini diberi akses jalan yang layak tentu akan mendorong pendapatan asli daerah (PAD) Cilograng.

“Keindahan hamparan karang yang ada di Tanjung Jojongor, layaknya landasan bandara tempat pacu kapal, dikelilingi selat laut yang airnya bersih dan indah, serta nikmat dipandang mata ini saya rasa akan menjadi objek terpuler di Lebak ini. Bahkan bisa jadi akan menjadi objek wisata Nasional,” ucapnya.

BACA Juga: Membangun Pantai Guha Gede Wujudkan Harapan dan Mimpi Besar Warga Cilograng

Belum lagi, kata dia, pemandangan di Pantai Tanjung Jojongor terlihat hamparan pasir putih yang indah, ditambah di belakangnya ada peninggalan sejarah berupa bangker bangker sisa-sisa peninggalan penjajah masa dulu, yang di kelilingi kebun kelapa menambah keindahan Pantai Guha Gede di sampingnya.

“Sayang, keberadaan obyek wisata Pantai Cilograng Tanjung Jojongor ini sangat mengkhawatirkan dan seolah dianak tirikan. Tidak pernah tersentuh pembangunannya oleh pemerintah,” ucapnya lagi.


Untuk itu, agar wisatawan lokal bisa menembus ke pantai tersebut, Abah Tuha mengaku, hampir setiap tahun ia memperbaiki jalan menuju pentai yang jaraknya lebih kurang 3 kilo meter dari tempat tinggalnya, dengan uang sendiri.

Menurut Bah Tuha, hal itu dilakukannya lantaran ia ingin jalan tersebut bisa dilalui kendaraan, baik mobil maupun motor.

Begitu juga halnya dengan Alex. Alex adalah ketua LSM.GMBI Ranting Kecamatan Cilograng. Bahkan Alex mengatakan, pemerintah sudah gagal dalam mengelola pembangunan.

“Selain itu, mereka juga tidak ada keterbukan dan tidak memahami peran media yang dipandang sebelah mata. Padahal media sebagai peyambung, dan kontrol sosial,” tegasnya.

Bahkan kata Alex, yang sangat meyedihkan, Warga Cilograng yang berpikir waras, menatap jauh ke depan untuk anak cucuya, bukan malah diraihnya oleh pemerintah setempat, tapi dimusuhinya.


Jahrudin Albantani
Editor: Red
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال