Warga Muslim Palestina melakukan shalat Idul Fitri 1442 H di Masjid Al-Aqsa, Kamis (13/5/2021) @aljarmaqnet |
sukabumiNews.net, YERUSALEM – Ketegangan antara Palestina dan Israel tidak berdampak ke pelaksanaan ibadah Shalat Ied di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Palestina, Kamis, 13 Mei 2021. Menurut laporan kantor berita Al Jazeera, ribuan warga Palestina mampu menjalani ibadah di Hari Raya Idul Fitri itu dengan damai, tanpa gangguan sedikitpun.
Pemandangan tersebut kontras dengan situasi di Masjid Al-Aqsa beberapa hari lalu. Sebelum Idul Fitri, Masjid Al-Aqsa menjadi lokasi penyerangan terhadap warga Palestina oleh aparat Israel. Walau tak ada yang tewas dalam peristiwa itu, serangan yang dilakukan mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan kerusakan di sejumlah bagian kompleks Al-Aqsa.
Adapun serangan itu merupakan perkembangan dari isu permukiman Sheikh Jarrah. Pemerintah Israel berencana menggusur warga Palestina yang tinggal di sana. Warga di Sheikh Jarrah jelas menolak, menegaskan bahwa Sheikh Jarrah adalah bagian dari Palestina. Mereka kemudian menggelar protes di kompleks Masjid Al-Aqsa yang direspon dengan kekerasan oleh Israel.
Kekerasan tersebut
terus berkembang beberapa hari terakhir, berujung pada pertempuran antara Hamas
dan Militer Israel. Kedua kubu saling meluncurkan serangan udara atau roket
yang jumlahnya tidak sedikit. Gaza menjadi salah satu titik terpanas dari
pertempuran itu di mana puluhan warga Palestina tewas dan bangunan runtuh dirudal.
أطفال ونساء وشيوخ وشباب يؤدون صلاة العيد في المسجد الأقصى المبارك..
— الجرمق (@aljarmaqnet) May 13, 2021
أعاده الله على أقصانا محرر pic.twitter.com/KPdrZz0go5
Menurut data terakhir dari Al Jazeera, 69 orang tewas dalam serangan yang diarahkan ke Gaza Kamis ini. Sebanyak 17 di antaranya adalah anak-anak dan delapan adalah perempuan. Korban luka-luka mencapai 390 orang. Di sisi Israel, serangan hari Kamis menewaskan enam orang.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menegaskan bahwa serangan Israel tidak akan berdampak pada operasional mereka. Serangan balasan, kata mereka, akan tetap dilakukan. Walau begitu, kata Qassem, organisasinya yang berbasis di Gaza itu akan mencari cara lain untuk membalas Israel.
Editor dari media lokal Palestina, Al Jadaliyya, Mouin Rabani, memprediksi ketegangan masih akan terus berlanjut untuk beberapa hari ke depan. Hal itu, kata ia, dipengaruhi dua faktor yaitu diskriminasi dan perampasan yang dihadapi oleh warga Palestina.
"Pada level sekarang, melihat cakupan dan durasinya, ini akan luar biasa. Tidak akan mudah untuk menghentikan konflik ini dan mungkin akan berlangsung lama," ujar Rabani soal konflik Palestina - Israel yang masih berlanjut di hari Idul Fitri.