KH Muhammada AR berkhutbah usai memimpin Shalat Idul Fitri 1442 H, di lapang Sekarwangi, Cibadak Kabupaten Sukabumi, Kamis (13/5/2021). |
KH Muhammad: Kami sudah cukup lama menuruti pemerintah. Apakah tidak saatnya sekarang pemerintah menuruti keinginan rakyatnya?
Demikian itu
disampaikan KH. Muhammad AR, Pembina Yayasan Adda’wah Cibadak, Kabupaten
Sukabumi, sekaligus salah satu ulama penerus perjungan ayahnya, KH. Dadun Abdul Qohhar
(alm), ulama yang tak asing lagi di kalangan para pemimpin ummat, khususnya para
ulama di Jawa Barat.
“Pertanyaan saya
adalah, apakah kebebasan ummat beragama itu sudah dihalangi? Kan undang undang
dasar 45 menyebutkan, dengan kebebasan untuk melaksanakan syareat Islam menurut
keyakinannya masing-masing,” ujar KH Muhammad kepada sukabumiNews, usai beliau mempimpin
Shalat Idul Fitri 2021 atau 1442 Hijriyah, di Lapang Sekarwangi Cibadak,
Kabupaten Sukabumi, Kamis (13/5/2021).
KH. Muhammad AR, saat berkhutbah di hadapan beribu jamaah shalat Idul Fitri 1442 Hijriah. |
Kiyai ini juga mempertanyakan, kenapa hanya ummat Islam yang banyak dikutak-katik. Gereja tidak pernah tersentuh. Bahkan kata beliau, kita melihat setiap hari, jutaan orang mengendarai kereta Bogor – Jakarta dan sebaliknya, berdesak-desakan. “Bukan sekedar berkerumun, tapi tidak dihentikan,” ucapnya.
Beliau juga mempertanyakan,
kenapa orang yang mandi, berwudu, menggunakan masker, menjaga jarak, tidak
berkerumun, kok ini yang menjadi sasaran?
“Pertanyaan saya
kepada seluruh pemerintah, sampai kapan ini akan tetap berlaku? Kami sudah
cukup lama menuruti pemerintah. Apakah tidak saatnya sekarang pemerintah
menuruti keinginan rakyatnya?
Disingkung soal
adakah kebijakan yang terkadang tidak dipahaminya itu berhubungan dengan
kriminalisasi ummat, KH. Muhammad mengatakan bahwa sebenarnya semua itu tidak
usah dipertanyakan.
“Dikriminali atau
tidak, kenyataannya seperti ini. Kita menyebutnya dikriminalisasi, nanti
dianggap salah. Tidak menyebutnya, memang sudah terjadi semacam itu,” jawab
Kiyai.
“Jadi kita biarkan
saja lah apa yang dilakukan pemerintah. Toh pada suatu saat ini akan berhenti.
Covid akan berhenti, presiden akan berganti, kepemimpinan nasional juga akan
berganti, tidak akan selamanya yang ada sekarang terus bercokol,” terangnya.
Sebab, kata Kiyai, suatu
saat mereka harus pensiun, suatu saat mereka harus juga mempertanggung jawabkan
seluruh kebijakan yang mereka keluarkan di hadapan Allah.
“Kita berdo’a saja
kepada Allah, yang terpenting mudah-mudahan para ulama disehatkan oleh Allah,
diselamatkan oleh Allah, dan pera pejabat pun kemudian diberikan hidayah oleh Allah
SWT,” harapnya.
Di akhir kesempatan
wawancaranya, KH Muhammad menyarankan kepada ummat Islam jangan selesai berdo’a.
Sebab menurutnya, satu-satunya yang dimiliki masyarakat saat ini untuk melawan
juga bukan hal yang bagus, dan tidak mungkin melakukan demikian.
Pantauan sukabumiNews di lokasi, ratusan, bahkan hampir ribuan jama'ah Shalat Idul Fitri 1442 Hijriyah atau tahun 2021 Masehi di lapang Sekarwangi tersebut mengikutinya dengan tertib, menggunakan protokol kesehatan (prokes).