Pembina Yayasan Humaira Sukabumi, Yuyu Marliah (tengah). |
sukabumiNews, CISAAT – Pembina Yayasan Humaira Sukabumi, Yuyu Marliah mengajak para kreator aktivis media sosial (medsos) untuk berkolaborasi berdakwah di medsosnya masing-masing guna membantu mensyi’arkan (mempubikasikan) pondok pesantren (ponpes) modern Putri Humaira.
Ajakan tersebut
disampaikan Yuyu Marliah di hadapan para kreator aktivis medsos Sukabumi yang
diundangnya ke ponpes modern Putri Humaira yang berlokasi di komplek perumahan Bumi Cisaat Pratama, tepatnya di RT 043 RW.
013, Sukamantri, Cisaat, Sukabumi, Sabtu (03/04/21) kemarin.
Hadir memenuhi
undangan tersebut selain para awak media, baik median cetak, online, dan televise,
hadir juga para Youtober, Forum Film dan sineas Sukabumi, Sketsa si Adun dan
Sukabumi senyum.
Pembina Yayasan Humaira
Yuyu Marliah mengatakan bahwa ia mengundang aktivis medsos bersama awak media ini
dalam rangka mengawali terbentuknya sebuah media center yayasan Humaira
yang berbasis pondok pesantren (ponpes) tahfid Qur'an putri, dengan grand
desaign sistem lembaga wakaf LAZIS.
"Kami berharap
melaui pertemuan ini teman- teman dapat mengoptimalkan untuk berkolaborasi
dalam mensyi’arkan dakwah di media sosial, terutama dalam membantu membrending,
mempromosikan dan mengaplikasikan ponpes Tahfid Qur'an Humaira, sesuai dengan keahlian
masing-masing," ungkap Yuyu Marliah.
Yuyu mengatakan,
dibangunnya yayasan ponpes Tahfid Qur'an Boarding School ini bertujuan untuk
ikut serta menciptakan peradaban Islam yang modern, di mana yang difokuskannya
adalah popes putri.
"Dengan
kepercayaan orang tua menitipkan anaknya di pesantren, lebih mengoptimalkan
untuk membangun anak yang memiliki dasar iman dan taqwa," tambahnya.
Yuyu menyampaikan
bahwa Yayasan Humaira ini berdiri di atas lahan tanah seluas 1,2 hektar,
peralihan dari resort yang dimiliki oleh warga Belanda yang diubah menjadi podok
pesantren modern.
Pimpinan pondok pesantren Humaira H. Ahmad Gunawan saat diwawancarai wartawan. |
Di tempat yang sama pimpinan ponpes Humaira H. Ahmad Gunawan mengatakan bahwa yayasan ponpes Tahfid Qur'an Humaira ini sudah berdiri sejak 8 bulan lalu, dengan pendidikan mulai dari tingkat SMP Boarding School, dan dibantu oleh alumni- alumni Al Azhar Kairo Mesir dengan konsep ramah anak.
"Saat ini jumlah
santri angkatan pertama ada 10 orang. 8 orang diantaranya dari Sukabumi, dan 2
orang dari NTB,” ungkap Ahmad Gunawan.
"Untuk ke
depannya kuota pendaftaran dibatasi hanya 30 orang per angkatan," imbuhnya.
Mengenai konsep ramah
anak, Ahmad Gunawan menjelaskan bahwa dalam hal ini didorong supaya para pengurus ponpes dengan santri
terjalin hubungan silaturahmi yang Rohmat dan Rohim.
"Kasih sayang,
tidak saling ejek, saling menghargai dengan sesama santri," jelasnya.
Dikatakan Ahmad, bahwa
Ponpes Tahfid Qur'an Boarding School hHumaira ini mempunyai visi kurikulum
yang bermadzhab dan terpusat ke Al Azhar, yakni mengedepan Al Qur'an dan
kedisiplinan.