Sosialisasi 4 Pilar di Sukabumi, Ribka Tjiptaning Tampung Aspirasi dari Sejumlah Profesi

Anggota Komisi VII DPR RI Ribka Tjiptaning (paling tengah) saat menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan di rumah aspirasi Ribka Tjiptaning di Lembursitu Kota Sukabumi, Ahad (11/4/2021).  

sukabumiNews, LEMBURSITU — Berbagai keluhan dan aspirasi dari perwakilan sejumlah profesi di Sukabumi disampaikan kepada Anggota Komisi VII DPR RI, Ribka Tjiptaning.

Keluhan dan aspirasi tersebut disampaikan saat Ribka menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Rumah Aspirasi Ribka, tepatnya di RS. Pelita Lembursitu, Kota Sukabumi pada Ahad (11/4/2021).

Mereka antara lain yaitu para buruh, petani, perawat, guru, nelayan, santri dan para jurnalis.

Adapun keluhan dan Aspirasi yang disampaikan diantaranya adalah permasalahan mengenai alih fungsi lahan yang dianggap banyak merusak lingkungan, masalah pupuk langka dan harga jual, tebang pilih bantuan dan hal-hal lain menyangkut permasalahan publik.

"Sosialisasi seperti ini sebenarnya sudah biasa, namun hari ini sengaja kita undang beberapa kalangan profesi, mulai dari wartawan, guru, petani, perawat, buruh dan elemen lain," kata Tjiptaning.

"Aku menemukan banyak aspirasi, masalah tambang lah, masalah hama, masalah pupuk yang langka, padahal Pemerintah gak kurang-kurangnya kasih pupuk, tapi ke mana larinya," ungkapnya.

Meski sejumlah aspirasi yang disampaikan keterwakilan rakyat Sukabumi tidak masuk dalam Komisi VII, Namun Ribka, ia berjanji akan membawanya ke Gedung DPR RI.

Disinggung soal isu impor beras yang akan dilakukan Pemerintah RI, Ribka Tjiptaning secara tegas menyatakan bahwa partai berlambang kepala banteng  menolak kebijakan impor beras tersebut.

"Sikap kita PDI Perjuangan tetap menolak impor beras," tegasnya.

Lebih lanjut Ribka menyatakan, sesuai intruksi dari Ketua Umum Partai Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan memiliki konsep jedaulatan pangan, bukan ketahanan pangan.

Dalam konsep kedaulatan pangan, jelas Ribka, bila keterbutuhan akan beras tinggi, namun ketersediaan berbanding terbalik, maka masyarakat bisa merubah perilaku, baik dalam konsumsi makanan maupun perilaku dalam menanam hasil pertanian selain padi atau beras.

"Bu Mega ngomong ke saya kedaulatan pangan bukan ketahanan pangan. Dalam ketahanan pangan kalau habis beras itu kita bisa impor dari mana saja, beda dengan kedaulatan pangan, misalnya beras itu habis bagaiman kita berpikir selain beras apa ya penggantinya, bisa umbi, singkong, atau sebagainya," terang Ribka.

Dikatakan Ribka, langkah-langkah yang telah diambil PDI Perjuangan guna mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia yaitu memanfaatkan lahan-lahan kosong dengan cara menanaminya oleh tanaman selain padi.

"Itu perintah Ibu (Megawati) kepada kepala-kepala daerah dari PDI Perjuangan," tutupnya.

Pewarta: Prim RK
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال