Mabes Polri pada suasana malah. (Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com)
sukabumiNews, JAKARTA
– Beberapa orang menganggap kasus terorisme bom bunuh diri di Gereja Katedral
Makassar dan penembakan Mabes Polri hanya merupakan rekayasa.
Menanggapi banyak
pernyataan itu, Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi)
mengecam tuduhan tersebut.
"Banyaknya
tuduhan adanya rekayasa keterlaluan. Itu pemikiran yang ngawur! Mana mungkin
teror bisa rekayasa," ujar Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan dalam
keterangannya, dilansir GenPI.co,
Edi meminta sejumlah
pihak untuk tidak menyampaikan informasi yang menyesatkan karena dapat
membingungkan masyarakat.
"Semua bukti
sangat jelas. Korbannya dan peristiwanya pun sangat jelas. Mana mungkin polisi
bisa merekayasa," tegasnya.
Mantan anggota Komisi
Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini mengajak masyarakat agar menyamakan
pandangan bahwa terorisme adalah musuh negara dan masyarakat.
Selain itu, pihaknya
juga menilai Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri dan seluruh jajaran Polri
telah bekerja keras melakukan penegakan hukum dalam aksi teror.