sukabumiNews, ASAHAN
(SUMUT) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan melalui Dinas Pertanian
Kabupaten Asahan akan terus melaksanakan upaya peningkatan produksi kelapa
sawit melalui program peremajaan sawit rakyat.
Demikian itu diungkapkan Bupati Asahan H. Surya kepada wartawan saat melaksanakan kegiatan penanaman perdana peremajaan kelapa sawit hasil kerjasama kemitraan antara PT Bakrie Sumatera Plantation (BSP) Tbk, dengan Gapoktan Sinar Lestari Dusun IV Desa Sionggang Kecamatan Buntu Pane, Senin (19/4/2021).
Peremajaan sawit rakyat itu dilakukan Bupati Surya bersama Wakil Bupati Taufik, Direktur ASD PT BSP dan Pimpinan PT BSP, disaksikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, OPD, Camat se-Kabupaten Asahan, Kepala Desa se-Kecamatan Buntu Pane, dan Ketua Gapoktan.
"Surya berharap melalui
program peremajaan sawit rakyat yang dilaksanakannya seperti sekarang ini
produksi sawit rakyat dapat meningkat," ucap Surya.
Namun kata Surya, untuk mewujudkan hal ini, tentunya masih banyak menemui tantangan dan kendala. "Pada kesempatan ini saya sampaikan kepada bapak/ibu
para petani, program replanting atau peremajaan sawit ini banyak tantangannya
dan membutuhkan kesabaran serta perjuangan bagi para petani sawit,” ujar Surya.
Tantangan yang
merupakan faktor penghambat tersebut, kata Surya, di antaranya usia kelapa
sawit yang sudah memasuki replanting, bibit yang tidak bersertifikat serta pola
budidaya kelapa sawit yang belum memenuhi syarat standar perkebunan kelapa
sawit.
“Namun tantangan
tersebut akan bisa dihadapi, apabila dilaksanakan dengan kerjasama oleh semua
pihak khususnya perusahaan perkebunan yang ada di Asahan dengan masyarakat
melalui kelembagaan tani maka akan dirasakan hasil yang lebih baik lagi,” kata
Surya.
Sebagai Kepala Daerah
yang peduli dengan masyarakat tani, lanjut Surya, dirinya akan tetap memberikan
dukungan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggandeng pihak swasta
sebagai mitra Pemerintah dan juga Perbankan sebagai bentuk upaya untuk menyelesaikan
tantangan yang dihadapi.
Surya mengaku, dalam
hal ini memang masih terkendala dengan kekurangan alat mesin pertanian yang
modern disebabkan keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemerintah Daerah.
“Untuk itu kami minta Kepala Dinas Pertanian untuk terus melakukan komunikasi ke Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi ataupun langsung ke Kementerian Pertanian agar mengusulkan seluruh kebutuhan petani sehingga kedepan kita akan mampu mewujudkan kemandirian ekonomi,” tegasnya.
Pewarta: ZN
Editor: Red
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021