Junta Militer Kini Buru Kritikus Online Myanmar. (Foto: AP/)
sukabumiNews, MYANMAR
– Upaya militer Myanmar untuk mengakhiri perbedaan pendapat beralih ke dunia
maya dengan pemblokiran internet dan surat perintah penangkapan bagi para
kritikus online.
Kelompok aktivis
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan bahwa pasukan keamanan
telah menewaskan 550 orang, di mana 46 orang di antaranya anak-anak, sejak
militer menggulingkan pimpinan terpilih Aung San Suu Kyi.
Terlepas dari
terjadinya penindasan, penentang kudeta di kota besar dan kecil di seluruh
negeri hampir setiap hari melakukan demonstrasi secara gerilya, seperti
dilansir Reuters, Sabtu (3/4/2021).
Orang-orang berkumpul
di malam hari untuk menyalakan lilin. Demonstrasi besar yang menarik puluhan
ribu orang di sebagian kota-kota besar pun berhenti secara total.
Pihak berwenang yang
telah menutup data seluler dalam upaya membungkam oposisi, memerintahkan
layanan penyedia internet mulai hari ini untuk memotong broadband nirkabel.
Otoritas berwenang juga mengeluarkan surat perintah untuk 18 selebriti bisnis pertunjukan termasuk influencer media sosial dan dua jurnalis. Mereka dilarang untuk membantu gerakan demonstrasi.
Selengkapnya..