Isu Reshuffle Menteri Jokowi Kembali Mencuat, Nadiem Makarim Cocok Diganti Bambang Brodjonegoro

Menteri Nadiem Makarim disebut sebaiknya diganti. (Ist) 

sukabumiNews, JAKARTA – Berhembus kabar isu reshuffle menteri Joko Widodo. Isu reshuffle menteri berembus setelah penggabungan dua kementerian, dan hadirnya kementerian baru. Menteri Nadiem Makarim bahkan disebut sebaiknya diganti.

Dikutip dari Tribunnews, Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta menilai, reshuffle kabinet cuma tinggal menunggu waktu.

Ujang menilai reshuffle akan terjadi, pasca-penggabungan dan pembentukan kementerian sesuai usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disetujui DPR.

"Jika peleburan (Kemenristek ke Kemendikbud) dan pembentukan Kementerian Investasi telah disetujui oleh DPR, maka reshuffle itu hanya soal menunggu waktu saja," ujar Ujang ketika dikutip dari Tribunnews, Sabtu (10/4/2021).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu juga menyoroti siapa sosok yang nantinya akan memimpin kementerian-kementerian tersebut.

Menurutnya, sosok Nadiem Makarim yang saat ini menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan layak menjadi kandidat menteri yang direshuffle.

"Soal siapa yang akan menjadi menterinya hasil peleburan tersebut itu tergantung Jokowi."

"Namun Nadiem layak diganti, karena banyak kebijakannya yang tak jelas dan kontroversial," ungkap Ujang.

Dia juga menyebut sosok Bambang Brodjonegoro yang saat ini menjabat Kemenristek/Kepala BRIN cocok mengemban posisi Mendikbud.

"Bambang juga cocok karena dia berangkat dari akademisi. Namun semua tergantung Jokowi, karena bisa juga menterinya sosok lain," tambahnya.

DPR Setujui Pembentukan Kementerian Investasi

Sebelumnya diberitakan, rapat Paripurna DPR RI yang digelar pada Jumat (9/4/2021) menghasilkan persetujuan terkait penggabungan kementerian dan pembentukan kementerian baru.

Adapun penggabungan kementerian itu merujuk kepada penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sementara pembentukan kementerian baru merujuk kepada Kementerian Investasi.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, keputusan pemberian persetujuan terhadap rencana pemerintah menggabungkan kementerian dan membuat kementerian baru telah diberikan.

Hal itu tertuang dalam Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian.

"Persetujuan fraksi-fraksi terhadap pertimbangan penggabungan dan pembentukan kementerian, sesuai pasal 19 ayat 1 UU 39/2008 yang menyatakan bahwa pengubahan sebagai akibat pemisahan atau penggabungan kementerian dilakukan dengan pertimbangan DPR," ujar Dasco, di Ruang Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Dasco lantas mengatakan, surat yang telah diterima DPR itu kemudian dibahas dalam Rapat Konsultasi pengganti Rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR, pada Kamis (8/4/2021).

"Sesuai hasil rapat konsultasi pengganti rapat Bamus 8 April 2021 yang telah membahas dan menyepakati:

a. Penggabungan sebagian tugas dan fungsi Kemenristek ke Kemendikbud sehingga menjadi Kemendikbud dan Ristek;

b. Pembentukan Kementerian Investasi untuk meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan," kata Dasco.

Setelahnya, politikus Gerindra itu menanyakan persetujuan dari para anggota dewan terhadap keputusan penggabungan dan pembentukan kementerian ini.

"Apakah hasil keputusan rapat Bamus pengganti rapat konsultasi terhadap pertimbangan penggabungan dan pembentukan kementerian dapat disetujui?" tanya Dasco.

"Setuju," timpal anggota dewan lainnya.

Pengusaha Sambut Baik Pembentukan Kementerian Investasi

Pengusaha menyambut baik akan hadirnya Kementerian Investasi di dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Hal itu diungkapkan oleh Direksi PT Trinity Healtcare (THC) dan Kuasa Direksi PT Zebra Nusantara Tbk, Rudy Tanoesoedibjo.

Menurut Rudy, pembentukan Kementerian Investasi perlu dibarengi dengan edukasi kepada masyarakat agar mau berinvestasi.

"Bagus sekali ada Kementerian Investasi, tapi seiring itu juga perlu diadakan edukasi yang benar ke masyarakat."

"Supaya orang berinvestasi karena percaya, dia tahu perusahaan itu akan berkembang, bukan karena spekulatif," kata Rudy Tanoesoedibjo kepada Tribunnews.com, Jumat (9/4/2021).

Menurutnya, edukasi tersebut sangat penting karena saat THC mengakusisi saham Zebra Nusantara, terdapat komentar negatif dari para pelaku pasar modal.

"Misalnya begini, kami sudah melakukan keterbukaan informasi tapi komentar di sosial media, seolah-olah saham Zebra digoreng, masa equitas negatif harga (sahamnya) sekian," tuturnya.

Dengan adanya edukasi ke masyarakat, maka ke depan investor saham dapat benar-benar mengerti perusahaan atau emiten yang dibelinya di pasar modal

"Orang berinvestasi itu karena dia percaya, dia tahu bahwa perusahaan itu akan berkembang, bukan karena hal spekulatif," ucap Rudy.

"Jadi Kementerian Investasi baik sekali. Jangan sampai orang masuk pasar modal, beli saham karena ikutan, tapi karena dia tahu apa yang dia beli," sambungnya.

56 Anggota DPR Hadir

DPR menggelar rapat paripurna penutupan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2020-2021. Paripurna digelar di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Rapat dipimpin Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad sekira pukul 09.40 WIB. Pada rapat tersebut, hadir sebanyak 56 anggota DPR secara fisik di ruang rapat paripurna.

"Berdasarkan catatan Sekretariat hadir 232 virtual dan 56 fisik, dihadiri seluruh fraksi di DPR RI."

"Dengan demikian telah trcapai kuorum, perkenankan kami membuka Rapat Paripurna ke-16, Masa Sidang 2020-2021 kami nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum," kata Dasco.

Red*

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال