Ilustrasi: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ketika berpidato di depan publik. (Istimewa) |
SUKABUMINEWS – Aksi terorisme yang meresahkan belakangan ini kembali terjadi di Tanah Air. Meskipun sejumlah kalangan meminta agar semua pihak tidak mengaitkannya dengan agama, namun tetap saja mereka, khususnya para fobia Islam memanfaatkan dengan mengaitkannya pada agama Islam.
Lantas, mengapa hanya
agama Islam saja yang sering diidentikkan dengan aksi terorisme? Apakah benar
bahwa agama lain tidak ada yang demikian?
Menaggapi hal
tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pernah membahasnya ketika berpidato
di depan publik, saat menanggapi pembantaian kaum Muslim dan Muslimah di
Myanmar. Ia mensinyalir, ada Islamofobia secara global yang dirasakannya.
“Apakah kalian pernah
mendengar ada yang menyebut Teroris Kristen, Teoris Yahudi, Teroris Buddha?”
ujar Erdogan, seperti dikutip sukabumiNews dari kanal YouTube Cordova Media pada
Kamis, (1/4/2021).
“Atau bahkan mereka
yang tidak percaya adanya Tuhan disebut Teroris Atheis?” sambungnya.
Lebih lanjut Erdogan
mempertanyakan tidak adanya pihak yang mengaitkan pembantaian Muslim (etnis
Uighur) di Myanmar dengan agama.
“Kalian tidak akan
pernah mendengarnya. Sebab jika pelakunya adalah Muslim maka agamanya akan
disalahkan atas tindakannya,” tutur Erdogan.
“Jika bukan Muslim
maka agamanya tidak akan disebut-sebut,” sambungnya.
Erdogan menyebut hal
demikian bukanlah sikap yang baik, melainkan sikap yang menjadi bagian dari Islamofobia
global.
“Negara-negara Barat
dan dunia Internasional mengaitkan Islam dengan terorisme, yang pada akhirnya
mereka berupaya menyamakan keduanya (Islam dan terorisme),” kata Erdogan.
Di akhir pidatonya, Presiden
Turki ke-12 ini mengajak untuk menghentikan anggapan dunia internasional yang
menyebut bahwa Islam berkaitan dengan terorisme.
Ia juga mengajak
kepada semua untuk berjuang menghentikan Islamofobia global yang hingga kini
masih terjadi.