sukabumiNews, KABUPATEN SUKABUMI –
Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan Iyos Somantri menerima Serah
Terima Jabatan (Sertijab) dari Plh Bupati Sukabumi Zaenul. Acara Sertijab dilaksanakan di
Aula Gedung Pendopo Jalan Ahmad Yani Kecamatan Warudoyong Kabupaten Sukabumi,
Senin (1/3/2021).
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyampaikan bahwa dalam 100 hari ke depan Ia akan melanjutkan program yang sudah direncanakannya sejak dari 5 tahun ke belakang dan sudah terintegrasi dengan baik yakni program pendidikan dan kesehatan.
“Untuk kesehatan, kita sudah mulai dan menyosialisasikannya. Tidak ada biaya lagi yang dibebankan kepada masyarakat,” ujar Marwan.
Kemudian, lanjut Marwan, program dokter masuk kampung untuk mengantisipasi jangan sampai masyarakat yang hendak berobat, lantaran tidak punya uang dan naik ojeg terlalu jauh, akhirnya warga tidak bisa berangkat ke dokter.
Tanggung jawab Dokter di wilayahnya itulah jelas Marwan, untuk datang dan menjemput bola sesuai dengan laporan dari RT/RW setempat, “Jadi, dokter tidak di Puskesmas lagi, tapi harus keliling menjemput bola,” tegasnya.
Sedangkan untuk infrastruktur, lanjut Marwan, dalam program 100 hari kerjanya ia bersama pasangannya akan melanjutkan pembangunan jalan dan jembatan. “Untuk lelangnya pun sudah dimulai guna menjawab masyarakat terkait hambatan-hambatan transportasi," tambahnya.
“Kita tinggal mengawasi dan Pak Wakil Bupati Sukabumi nanti yang akan banyak mencermati dalam prosesi pengawasan sesuai dengan pengalaman sebelum menjadi wakil bupati, dan dibantu oleh Sekda. Sehingga target kita bisa menyelesaikan dan menjawab persoalan-persoalan yang belum terjawab,” beber Marwan.
Disinggung terkait program yang belum tercapai, Marwan menjelaskan sebenarnya dilihat dari persentase capaian sudah terlewati. “Secara survei badan pusat statistik (BPS), capain kita diberikan beban 65 persen, dicapai 87 persen,” ucapnya.
Akan tetapi lanjut Marwan, Ia diangka ini belum seluruhnya menyentuh harapan masyarakat, lantaran dampak Covid-19. “Misalnya infrasturktur yang harusnya beres 80 hingga 90 persen adanya rekopusing jadi anggarannya sudah tidak ada termasuk juga pengairan beberapa tempat terkendala," pungkasnya.