Dr. KH. Usep Saifuddin Zuhri, M.Pd.I. saat menyampaikan prolog pada Webinar Pendidikan yang digelar Ponpes Sains Salman Assalam, pada Kamis 18 Maret 2021 di Cirebon. (Dok. Istimewa) |
Para pegiat literasi Islami perlu ditumbuhkan guna menyebarkan pengetahuan tentang keislaman
Harapannya, akan
terlahir tulisan-tulisan berkonsep Islami pada media online yang dapat menjadi
sumber bacaan utama untuk diminati masyarakat.
Sebagai langkah peningkatan
mutu melalui literasi Islami, Ponpes Sains Salman Assalam bekerjasama dengan
Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) - Cirebon mengadakan Webinar Pendidikan
bertema 'Meningkatkan Kemampuan Menulis untuk Publikasi sebagai Upaya Pengembangan
Profesionalisme Guru'.
Kegiatan ini digelar
pada Kamis, 18 Maret 2021 di aula gedung Ponpes tersebut yang berada di Jalan
Buyut Ngabei, Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon,
Provinsi Jawa Barat.
Ketua Panitia Webinar
Pendidikan, Saefurrahman, S.Hum., kepada sukabumiNews melaui WhatsApp-nya mengatakan,
kegiatan tersebut menampilkan tiga Narasumber, yaitu Hendriwanto, S.Pd., M.Pd.,
Ratna Andhika M., S.Pd, M.Pd., dan Deden U. Wahyudi, SP., MP., dimoderatori
oleh Anis Khoirunnisa, S.Pd.
"Webinar
Pendidikan yang kami gelar dihadiri oleh puluhan peserta online dari berbagai
daerah dan 32 peserta offline dari kalangan dewan asatidz Pesantren Sains
Salman Assalam. Hadir pula pengurus dan segenap dewan guru dari lembaga di
bawah naungan Yayasan Assalam. Semua peserta adalah tenaga pendidik, guru-guru
dari TK, SD, SMP, SMA, dan sederajat," kata Saefurrahman.
Acara Webinar
Pendidikan tersebut dibuka lansung oleh Pengasuh Ponpes Sains Salman Assalam, Dr.
KH. Usep Saifuddin Zuhri, M.Pd.I.
Dalam sambutannya Usep Saefuddin mengatakan bahwa acara Webinar Pendidikan ini cocok untuk pengembangan karya guru di internal maupun di luar pesantren. “Bahkan guru mesti menjadi motivator bagi peserta didiknya dalam karya tulis. Terlebih di era milenial ini, semangat menulis harus lebih dikembangkan menjadi media syiar Islam,” ucapnya.
Sementara salah satu
narasumber pada kegiatan tersebut, Hendriwanto yang juga Ketua Prodi BI FKIP
UGJ memaparkan secara gamblang tentang strategi menulis yang baik dan benar.
“Struktur karya tulis
ilmiah dan fiksi pastilah berbeda, tapi dua-duanya sama memiliki daya tarik.
Menulis akan lebih mudah bila datang dari minat dan hobi serta ketekunan. Dalam
prosesnya ingat pula untuk sering bertanya, mencari mentor dan berkonsultasi
agar isi dari karya tulis semakin berbobot dan berkualitas,” terangnya.
Senada dengan Hendriwanto,
Dosen Fakultas Pertanian Deden U. Wahyudi menyampaikan hal yang sama. Bahkan
kata Dedeen, menulis itu menyenangkan, karena merupakan bagian dari refleksi
hidup manusia. Unyuk itu, Ia mengajak para peserta webinar untuk menulis dari
hal yang paling sederhana yang ada dalam hidup mereka.
Sementara itu, Ratna
Andhika dalam arahannya menyoroti tentang besarnya potensi karya tulis dalam
perkembangan pendidikan di Indonesia.
Adapun narasumber
lainnya, Zaki Hidayat yang juga selaku Ketua Yayasan Assalam yang menaungi
Ponpes Sains Salman Assalam, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tulisan
adalah simbol peradaban dunia.
“Menulislah untuk
syiar dan peradaban Islam. Banyak manfaat yang akan didapatkan bagi seorang
penulis, baik dari segi moril maupun materil. Banyak penulis riset dan jurnal
yang diakui pemerintah maupun swasta hingga menjadi aset penelitian yang
bernilai profit,” katanya.
Lebih lanjut Zaki
Hidayat megatakan bahwa Pondok Pesantren Sains Salman Assalam dengan kurikulum
keterpaduannya sangat merespon perkembangan literatur santri.
Dikatakannya bahwa di
bawah kepemimpinan Dzikri Abdullah, S.Pd selaku Direktur KMI, program karya
tulis santri masuk dalam materi karya ilmiah di kelas.
“Media tulis juga
tersedia di majalah dinding (mading) yang disiapkan di area pondok. Dengan pola
terjadwal, santri sudah rutin menulis sesuai kreativitas dan kemampuan mereka.
Karya ilmiah juga menjadi syarat kelulusan santri Sains Salman Assalam. Santri
kelas 6 harus lulus dengan membuat karya tulis,” ucapnya.
Selain itu, Zaki
Hidayat juga menyebutkan program-program di Ponpes Sains Salman Assalam dalam
mendukung literasi islami untuk para tenaga pendidik dan santrinya, yaitu
materi al-insya (menulis berbahasa Arab), composition (menulis berbahasa
Inggris), dan karya ilmiah menjadi pelajaran wajib.