AAPP melaporkan total 2.665 orang telah ditangkap, didakwa atau dihukum menyusul terjadinya kudeta militer pada 1 Februari
Asosiasi Pendamping
untuk Tahanan Politik (AAPP), Non-Governmental
Organization melaporkan tambahan 3 orang tewas pada di kota Monywa di Wilayah
Sagaing dan Wilayah Yangon.
“Jumlah korban
sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi. Kami akan terus menambahkan,”
terang AAPP, NGO mantan tahanan politik Myanmar di pengasingan, dalam
pernyataan yang dikeluarkan di kantornya di Mae Sot, Thailand, seperti dilansir
Anadolu Agensi, Senin (22/1/2021).
AAPP melaporkan total
2.665 orang telah ditangkap, didakwa atau dihukum menyusul terjadinya kudeta
militer pada 1 Februari.
AAPP juga melaporkan
Meskipun banyak orang tewas karena akibat kekerasan militer, banyak yang masih
demonstran yang melakukan protes.
Pada Ahad, semua
jenis pemogokan untuk menolak kebrutalan junta militer terus berlanjut.
Tindakan keras
terjadi di Kota Monywa di Wilayah Sagaing, satu orang ditembak mati di kepala
dan tiga warga sipil terluka ketika orang-orang memprotes polisi dan tentara
yang menghancurkan barikade, dan kemudian menembakkan peluru tajam,” ujar AAPP.
Sementara itu, karena
ancaman dari junta militer, kata AAPP, para petani lokal mengungsi dari rumah
mereka.
Ribuan orang dari
lima desa di Kotapraja Depayin di Wilayah Sagaing meninggalkan rumah mereka
setelah militer bersumpah akan membalas mereka yang terlibat dalam pembunuhan
dua anggota polisi dan melukai seorang kapten polisi pada Kamis lalu.
AAPP juga menerangkan
junta militer melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, mencuri, menjarah,
membunuh, menyembunyikan mayat di seluruh wilayah pusat kota.