Hebat! Pantun Karya Guru SLB Negeri 1 Padang Ini Masuk Buku Rekor MURI Dunia

Lifya, salah seorang penulis buku peraih rekor MURI Dunia 'Kumpulan Pantun Nasihat'. (Dok. Istimewa) 

sukabumiNews, PADANG – Buku kumpulan Pantun Nasihat karya ‘Lifya’, seorang guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Padang berhasil masuk rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI Dunia) sebagai buku dengan penulis pantun terbanyak.

Buku tersebut rencananya akan dirilis di acara Peluncuran dan Anugerah yang digelar live streaming di kanal YouTube Rumah Seni Asnur di Auditorium Perpustakaan Nasional pada Rabu, 10 Maret 2021 pukul 14.00 WIB, hari ini.

Lifya kesehariannya adalah seorang guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Padang. Dari kebiasaan menulis, ia telah merilis puluhan buku, baik karya tunggal maupun antologi. Lifya menulis dalam berbagai genre tulisan, seperi karya ilmiah, kumpulan cerpen, novel, dan lainnya.

Bersama para kontributor lainnya, Lifya baru saja menulis buku antologi Kumpulan Pantun Nasihat, diprakarsai oleh Titik Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERUAS) di bawah bimbingan Sastrawan Nasional Asrizal Nur bersama tim.

Buku antologi Kumpulan Pantun Nasihat tersebut rencananya ditulis oleh 1000 kontributor, karena banyak yang antusias sehingga melebihi target. “Ada 1250 penulis ikut jadi kontributor pada buku tersebut, dari empat negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam,” ucap Lifya kepada sukabumiNews, Rabu (10/3/2021).

Guru SLB Negeri 1 Padang itu mengaku, dirinya sangat senang lantaran banyak orang mengapresiasinya. “Ini tentu suatu kebahagiaan bagi saya, dan para penulis buku Kumpulan Pantun Nasihat, karena karya kami dicatat oleh MURI Dunia. Saya senang karena bisa ikut berpartisipasi di dunia pantun memantun. Bak kerikil yang ikut menempel pada dinding yang kokoh," ujar Lifya.

Lifya menjelaskan, ada 98 guru di Sumatera Barat yang ikut menulis di buku Kumpulan Pantun Nasihat, buku tersebut dibuat berkaitan dengan Gerakan 1000 Guru Asean Menulis Pantun. Para penulisnya dituntun bapak Asrizal Nur untuk menulis pantun yang tidak hanya bersajak AB AB, agar setiap suku kata bersampiran, dan isi beriringan pilihan katanya.

Gerakan 1000 Guru Asean Menulis Pantun memakan waktu yang cukup panjang, dimulai sejak November 2018. Berbagai tahapan dilakukan, mulai dari pengumpulan pantun, seleksi, proses pengeditan, layout, hingga buku tersebut dicetak dan diterima oleh para penulisnya. Buku Kumpulan Pantun Nasihat beratnya mencapai 1,5 kilogram. PERUAS berhasil mengkoordinir guru dari empat negara dalam melahirkan pantun-pantun yang sarat nasihat di setiap baitnya. 

Seperti dikatakan Lifya, sampai sekarang pantun merupakan cara komunikasi yang mempunyai daya tarik dan kekuatan  yang masih bertahan yang dimiliki oleh Indonesia. Pantun sudah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO. Sebagai sejarah baru, semoga Gerakan 1000 Guru Asean Menulis Pantun dapat ikut melestarikan budaya milik Indonesia.

“Berkilau belanak aku lihat, beribu lukah penangkap ikan, kalau sanak ingin beribu nasihat, 1250 guru sudah menuliskan,” pungkas Lifya menutup perbincanggan dengan berpantun.

Kontributor: Muhammad Fadhli
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال