Ilustrasi: Seorang pekerja kesehatan meneliti spesimen dalam proses pengembangan vaksin Covid-19 di satu lab di Ankara, Turki pada 12 Oktober 2020. (Kementerian Kesehatan Turki / Anadolu Agency) |
sukabumiNews, JAKARTA – Badan Intelijen Negara (BIN) mengungkapkan temuan dua kasus mutasi Covid-19 B117 asal Inggris merupakan hasil riset dari 426 spesimen di Indonesia beberapa bulan terakhir dengan menggunakan metode Whole Genome Squence (WGS).
Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto mengatakan berdasarkan temuan tersebut diperlukan pengembangan riset untuk mencari model penanganan Covid-19 lebih baik lagi.
BIN saat ini terus melakukan sejumlah langkah strategis sesuai kewenangan, kata Wawan.
"Salah satu upaya antisipasi Pemerintah adalah memperketat masuknya WNA ke Indonesia dan melarang penerbangan dari Inggris," jelas Wawan Hari Purwanto kepada Anadolu Agency melalui pesan singkat, dikutip sukabumiNews pada Kamis (4/3/2021).
BIN dan berbagai pihak terkait terus berkoordinasi dan meningkatkan kerja sama dalam pengembangan riset menghadapi mutasi virus.
"Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan meningkatkan disiplin Prokes 5M guna mengantisipasi virus ini," tambah dia.
Sebelumnya, Indonesia mengonfirmasi dua kasus Covid-19 dari mutasi virus korona varian B117 asal Inggris.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan dua kasus pertama ini dikonfirmasi pada Senin malam lalu.
“Kalau satu tahun yang lalu kita menemukan kasus 01 dan 02 Covid-19, tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu tahun hari ini kita menemukan mutasi B117 dari Inggris di Indonesia,” kata Dante dalam siaran virtual pada Selasa.
Menurut Dante, ini berarti Indonesia akan menghadapi tingkat kesulitan yang semakin berat dalam menangani pandemi Covid-19.