sukabumiNews.net, KABUPATEN SUKABUMI – Beban nestapa yang dialami pencipta lagu dangdut Indonesia asal Sukabumi, Syam Permana, begitu mengkhawatirkan. Pasalnya, Syam Permana kini harus menelan kepahitan hidup di tengah para industri musik, aktor dan aktris dangdut kian melambung tinggi.
Syam Permana merupakan sosok pencipta lagu dangdut Termasyhur di era 1980-2000-an, banyak aktris-aktris yang telah membawakan hasil buah karyanya seperti Imam S. Arifin, Ine Sintia, Joni Iskandar, Soneta, Inul Daratista dan aktris kesohor lainnya.
Namun kini sosok kepala keluarga pemiliki 5 orang anak ini harus menjadi seorang pemulung dan bekerja serabutan untuk menghidupi isteri dan anak-anaknya.
Hampir 10 tahun terakhir ini Keberadaan Syam Permana yang tinggal di Kampung Babakan Jawa RT 02/18 Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi ini harus hidup di bawah garis kemiskinan, dan menanti uluran tangan setiap orang yang perduli terhadapnya.
Di tengah keberadaannya yang serba kekurangan, Syam Permana, sang maestro pun kini telah menginjak usia 60-an. Dalam kondisi seperti ini, perasaan Syam begitu campuraduk. Lantaran di satu sisi ia bangga dengan lagu-lagunya yang telah banyak dinyanyikan oleh aktris ternama dan youtuber, di sisi lain ia sedih dengan keadaannya yang tidak seindah para aktris dan youtuber yang hidupnya penuh glamor dan serba berkecukupan.
"Saat itu saya masih tinggal di Jakarta, sambil mencari pekerjaan, dan mengisi waktu luang, karena suka mendengarkan lagu dangdut saya coba membuat lirik dan lagunya," ucap Syam Peramana saat ditemui di kediamannya, belum lama ini.
Sayangnya, dari sejumlah lagu yang ia kirimkan ke beberapa perusahaan musik, hanya satu lagu yang diminati yaitu oleh Lulu Ervan.
"Pertama kali lagu cipataan saya dibeli Lulu Ervan, seorang penyanyi dangdut waktu itu, tapi judulnya saya lupa lagi. Saat itu lagu itu dihargai Rp 25 ribu," kenang Syam.
Dia menuturkan, harga hasil karyanya mulai naik di angka Rp 50 ribu per lagu, ketika dibeli oleh seorang personel dari kelompok musik Orkes Melayu Tralala pada tahun 1985-an.
Syam mengaku, saat tinggal di Jakarta, Ia bersama keluarganya sering berpindah-pindah tempat tinggal, mulai dari Cengkareng, Ancol, hingga Pondok Gede, karena biaya hasil penjualannya hanya cukup untuk bayar biaya kontrakan rumah dan biaya hidup sehari-hari.
"Waktu di Jakarta saya bersama keluarga dan masih memiliki dua orang anak, tinggal di Ibu Kota masih pindah-pindah karena ngontrak, dan terus fokus untuk membuat lagu," ujar Syam yang kini memiliki 6 orang anak.
Lebih lanjut Syam Permana mengatakan, memasuki awal tahun 1990-an, hasil karya pemikirannya tersebut mulai dilirik beberapa artis ternama seperti, Imam S. Arifin, Ida Laela, Muchsin, Mega Mustika, Indah Sundary, Ana Sajaya dan Mely Agustina serta beberapa artis ternama lainya.
"Kalau lagu yang dinyanyikan Imam S. Arifin yaitu Benalu Cinta, Bagaimana Bisa, Indah Sundari Kau Milik Siapa, dan Muchsin Biarlah berlalu, yang dihargai sebesar Rp 200 ribu per lagu," ucap pria yang dikenal ramah dengan tengganya itu.
Diungkapkan Syam, setelah krisis moneter melanda Indonesia, Ia dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Sukabumi.
Di Sukabumi, Syam masih masih terus melanjutkan karyanya menulis beberapa lagu. Bahkan kata dia, di awal tahun 2000-an, lagu ciptaannya yang berjudul ‘Terima Kasih’, diminati oleh Inul Daratisna.
"Terkahir lagu ciptaan saya itu diminati Inul Daratisna, dan itu hasil kerja sama dengan Yongky RM. Saat itu lagu tersebut dihargain sebesar Rp 500 ribu, dan hasil penjualnya pun dibagi dua sama Yongky RM," kenangnya seraya tertawa lantaran teringat waktu itu.
Kini di usianya yang sudah sepuh, dia berharap adanya pengakuan atas sejumlah karyanya itu.
Meski sempat vakum, Syam Permana tidak banyak mengeluh, kini Syam Permana mulai kembali menulis lirik lagu dan berusaha untuk terus berkarya melalui jari-jemarinya menciptakan lirik-liril lagu dan nada.
BACA Juga: Pencipta Lagu Dangdut Asal Sukabumi, Syam Permana Cari Keadilan
Pewarta: Is
Editor: AM