sukabumiNews.net, KOTA SUKABUMI – Jelang perayaan Tahun Baru Imlek di tengah pandemi Covid-19, pengrajin Kue Keranjang sepi orderan. Pasalnya, kuliner yang dikenal dengan dodol China yang menjadi ciri khas tahun baru imlek ini juga terdampak Pandemi Covid-19.
Salah satu
pengrajin kue keranjang yang
beralamat di Gang Lipur Rt. 001/008 Kelurahan Gunungparang Kecamatan Cikole
Kota Sukabumi, kepada
sukabumiNews mengatakan, mejelang perayaan tahun baru imlek di tengah pandemi seperti
ini begitu sepi tak seperti halnya tahun-tahun sebelum adanya pandemi.
"Ya, untuk perayaan
tahun baru imlek ditengah pandemi ini begitu sepi tak seperti tahun lalu,
sekitar dua minggu sebelum perayaan imlek banyak sekali yang memesan,"
ujar salah satu pengrajin Kue Kerangjang Ko Akoy kepada sukabumiNews di kediamannya, Ahad (7/2/2021).
Akoy mengaku pada tahun
sebelumnya ia membuat kue keranjang jajan khas China ini mencapai 2 ton, akan
tetapi dalam situasi pademi Covid-19 seperti ini yang belinya sangat berkurang
hanya seper empatnya dari 2 ton.
"Kalau bahan-bahan sih
gampang, tidak susah untuk membuat Kue Keranjang. Dan harga bahannya pun tidak begitu naik, namun justru yang menjadi kendala
pembelinya tidak punya duit," keluhnya.
Akoy menyebut, tidak hanya dirinya
yang mengalami penurunan orderan. Tetapi, hampir semua, dan juga pembeli
biasanya berasal dari Sukabumi. “Tidak tahu juga kalau dari sukabumi dibeli,
lalu dibawa keluar kota, saya engga tahu kalau begitu mah,” ucap Akoy.
Dikatakan Akoy bahwa masing-masing
pengrajin kue keranjang menjual kuenya dengan harga yang berbeda-beda. ”Kalau
saya mematok harga perkilonya Rp. 40 ribu," sambungnya.
Akoy berharap, semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu. Guna mengurangi penyebaran pandemi Corona ini Akoy
juga berharap kepada masyarakat agar mematuhi peraturan pemerintah dalam melaksanakan protokol kesehatan.
“Dengan begitu, semoga ekonomi akan pulih kembali," harapnya.
Pewarta:
Azis Ramdhani
Editor: AM