Dalam sambutannya, Camat Sukaraja, Budianto, sangat setuju dan mengapresiasi kegiatan workshop yang dilaksanakan oleh DP3A dan P2TP2A tentang Penanggulangan Kasus Kekerasan. (Foto: Prim) |
sukabumiNews, SUKARAJA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi menggelar Workshop di Aula Balai Warga Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Selasa (23/2/2021).
Workshop rutinan yang melibatkan berbagai unsur terkait ini bertujuan untuk memberikan pelatihan serta mengajak kepada masyarakat untuk bersinergis dalam menanggulangi pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan kasus kekerasan.
Workshop Penanggulangan Kekerasan ini digelar secara terbatas sesuai protokol kesehatan (Prokes) dan dihadiri oleh Camat Sukarada, Budianto bersama unsur Forkopimcam, Aparatur Pemerintahan Desa se-Kecamatan Sukaraja, Babinsa, Babinkamtibmas dan juga beberapa perwakilan masyarakat.
Ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi Hj. Yani Jatnika Marwan mengatakan, kegiatan ini merupakan program kerja lembaga yang dipimpinnya sejak tahun 2018 dan 2019.
"Hari ini, kita ingin lebih banyak mengedukasi masyarakat khususnya tentang kejadian kekerasan seperti kerasan seksual dan bullying," ungkap Yani Jatnika kepada sukabumiNews di tempat kegiatan, Selasa.
Tujuannya, lanjut Yani, supaya masyarakat lebih waspada dan lebih mudah menerima informasi.
"Dalam kehidupan sehari hari sering kita tidak sadari, bahwa kekerasan terjadi dilingkungan kita dan dilakukan oleh orang orang terdekat. Intinya mari kita hindari tindakan tindakan verbal yang dilakukan menyakiti anak seperti mencubit dan menegur dengan keras," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yani yang juga Istri Bupati Sukabumi itu menyapaikan bahwa P2TP2A menerima banyak pengaduan tentang kekerasan seksual yang saat ini sedang dilakukan pendampingan.
Selain itu, Yani juga mengaku menerima keluhan dari para orang tua tentang sulitnya belajar during di rumah dengan berbagai faktor hingga menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap anak.
Mnyikapi hal tersebut, Yani menyampaikan bahwa saat ini belajar tatap muka masih belum bisa dilakukan.
"Kita tidak ingin memperbesar masalah. Kepada orang tua khususnya yang memiliki anak sekolah terutama usia sekolah dasar, wayahna (terpaksa-red), karena belajar tatap muka masih belum bisa dilakukan demi keselamatan bersama. D kepada para orang tua agar bisa bekerja sama dan mengkomunikasikan dengan baik kepada sekolah," harapnya.
Semantara itu, Camat Kecamatan Sukaraja Budianto kepada sukabumiNews mengaku, selaku Camat, dirinya sangat setuju dan mengapresiasi kegiatan workshop tentang Penanggulangan Kasus Kekerasan yang dilaksanakan oleh DP3A dan P2TP2A di wilayah pemerintahannya.
“Ini sebagai edukasi untuk mengantisipasi kejadian kekerasan di masyarakat," singkat Budianto.
Pewarta: Prim
Editor: AM