Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur
Jateng Ganjar Pranowo. (Istimewa)
sukabumiNews.net, JAKARTA – Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan memilih tetap menerapkan Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) untuk mengendalikan kasus Covid-19 di Jakarta.
Berbeda dengan Anies Baswedan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memilih membuat Program Jateng di Rumah Saja, alias lockdown di akhir pekan.
Kebijakan Anies Baswedan tak menerapkan lockdown di akhir pekan mendapat pujian dari pengusaha.
Gubernur DKI dinilai memberi sedikit nafas kepada ekonomi yang tertekan sepanjang pandemi Virus Corona.
Diketahui, PSBB yang diterapkan Anies Baswedan diklaim sejalan dengan PPKM Pemerintah Pusat.
Sekadar informasi, akumulasi kasus Covid-19 di Indonesia sudah menembus lebih dari 1,1 juta kasus.
Para pelaku usaha di Ibu Kota mengapresiasi langkah Gubernur DKI Jakarta yang menolak mengeluarkan kebijakan lockdown weekend (karantina akhir pekan).
Anies Baswedan justru tetap memperpanjang kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) mengikuti kebijakan pemerintah pusat soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) selama dua pekan dari Selasa (9/2/2021) Senin (22/2/2021) mendatang.
“Pelaku usaha memberikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tidak mengikuti jejak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan menerapkan gerakan di Rumah Aja pada Sabtu-Minggu atau lockdown akhir pekan,” kata Ketua Umum HIPPI DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam keterangannya seperti dikutip dari TRIBUNKALTIM.CO, Senin (8/2/2021).
Sarman mengatakan, keputusan tersebut sangat bijak karena aktivitas perekonomian di Jakarta setiap akhir pekan sangat tinggi.
Hal itu mengingat, DKI Jakarta merupakan daerah jasa dan pergerakan ekonominya paling tinggi di tingkat nasional.
“Wacana akan diterapkannya lockdown akhir pekan sempat membuat pelaku usaha kawatir dan galau, karena penerapan PSBB yang diperketat saja pelaku usaha sudah membuat omzet sudah turun tajam.
Apalagi kalau setiap akhir pekan ada larangan keluar rumah akan membuat pelaku usaha semakin terpuruk dan frustasi,” jelas Sarman.
Dengan adanya pengumuman langsung dari Anies pada Jumat (6/2/2021), bahwa DKI tak akan mengeluarkan lockdown weekend, kata dia, ini membuat pengusaha lega dan memiliki semangat untuk bertahan.
Anies Baswedan dianggap
memberikan sedikit ‘nafas’ kepada para pengusaha mal/pusat perbelanjaan, pusat
perdagangan, hotel, restoran, cafe, mini market, warung, transportasi, UKM dan
sebagainya untuk menggerakkan ekonomi Jakarta di tengah pandemi Covid-19.
“Pak Gubernur dapat merasakan psikologi pengusaha yang saat ini di ujung tanduk karena sudah mendekati setahun aktivitas usaha dan bisnis stagnan akibat berbagai kebijakan pembatasan,” ujar dia.
“Setidaknya ada sedikit harapan meraup omzet di akhir pekan di tengah pembatasan jam opersional yang ada untuk menyambung nafas usaha sambil menuggu badai Covid-19,” tambahnya.
Menurut dia, banyak pelaku usaha yang berinovasi yang awalnya di bidang travel atau pedagang fashion, kini membuka usaha kuliner.
Omzet pendapatan mereka juga lumayan meningkat setiap akhir pekan, sehingga bisa dibayangkan jika lockdown akhir pekan diberlakukan.
Selama ini pertumbuhan ekonomi Jakarta selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun sebagai dampak Covid-19, ekonomi Jakarta terjun bebas dengan pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi.
Bahkan pada kuartal II-2020 minus 8,22 persen dan kuartal III-2020 menguat minus 3,82 persen.
Untuk kuartal IV-2020 yang baru saja dipublis BPS DKI Jakarta menguat minus 2,14 persen, dengan demikian secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Jakarta selama Januari-Desember 2020 minus 2,36 persen sedikit di atas pertumbuhan PDB Nasional minus 2,07 persen.
“Sebagai kota jasa ekonomi Jakarta sangat tergantung terhadap pergerakan manusia.
Semakin banyak manusia bergerak bebas di Jakarta maka peluang terjadinya transaksi ekonomi semakin besar.
Sebaliknya, jika pergerakan manusia dibatasi maka ekonomi Jakarta akan stagnan,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan Ibu Kota tidak akan menerapkan kebijakan lockdown weekend (karantina saat akhir pekan).
Anies Baswedan justru akan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) yang selama ini terus digulirkan DKI Jakarta.
“Jakarta tidak merencanakan penerapan kebijakan lockdown di akhir pekan,” kata Anies yang dikutip dari akun YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Jumat (5/2/2021) petang.
Anies Baswedan mengatakan, kabar tentang kebijakan lockdown merupakan wacana yang berkembang di masyarakat dan media.
Sedangkan DKI Jakarta tidak berada dalam posisi mempertimbangkan untuk melakukan kebijakan itu.
“Apalagi menetapkan bahwa akan ada lockdown akhir pekan di Jakarta.
Itu tidak benar, saat ini kami terus menjalankan kebijakan PSBB seperti arahan PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) pemerintah pusat yang akan kembali diperpanjang,” imbuhnya.
Red*